Page 234 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 234
210 | Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
Indonesia (post border), walaupun keduanya baru dapat beradaptasi untuk bereproduksi
merupakan bagian integral dalam penge- sempurna menggunakan pakan murni C.
lolaan tumbuhan invasif secara nasional. pubescens setelah 200 tahun.
Klasifikasi skor, baik relatif berisiko maupun
fisibilitas pengendalian tersebut jika dibuat
matriks akan diperoleh hasil seperti Gambar 7.8 Regulasi JAI dalam Usaha Pencegahan
114. Sampai saat ini Indonesia belum memiliki
regulasi mengenai pengelolaan JAI untuk
Tindakan pemusnahan sulit dilakukan melindungi keanekaragaman hayati. Regulasi
dan memerlukan dana yang besar, tampak sehubungan dengan JAI baru dalam draf
pada upaya pemberantasan JAI A. nilotica yang disusun oleh Kementerian Lingkungan
di TN Baluran Jawa Timur telah banyak Hidup Republik Indonesia, yang akan
dilakukan, dibutuhkan biaya yang besar diajukan menjadi Keppres/Inpres. Berikut
dan belum berhasil dikendalikan. Contoh adalah diagram masukan menuju penyusun-
lain adalah program yang dimulai dari ra- an Keppres/Inpres dan penetapan luaran
dikalisasi perlahan pada tumbuhan Maesopsis yang kemudian diwujudkan pada tingkat
eminii dan mengganti tumbuhan asli seperti Kementerian (Gambar 115).
yang dilakukan di TN Gede Pangrango tahun
2012 atau program radikalisasi ikan aligator Peraturan dan kebijakan nasional yang
oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan sudah dikembangkan dan berhubungan
2013. Selanjutnya, untuk menangkal ma- dengan JAI antara lain:
suknya jenis invasif lebih banyak lagi, perlu 1) UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber
adanya peraturan perundang-undangan yang Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya:
menunjang. Pada Bab IV Pasal 19 ayat 3 telah dijelaskan
Adaptasi hewan untuk menjadi predator bahwa yang dapat mengubah keutuhan
tumbuhan asing invasif berlangsung cukup kawasan suaka alam salah satunya adalah
lama. Menurut penghitungan matematika menambah jenis tumbuhan dan satwa lain
kemampuan kumbang lembing asli Indonesia yang tidak asli.
(Henosepilachna vigintioctopunctata), yang 2) UU No. 16/1992 tentang Karantina Hewan,
berperan sebagai konsumen pertama dalam Ikan, dan Tumbuhan yang mengatur tugas
sistem ekologi rantai makanan, dapat terjadi pokok dan fungsi karantina hewan dan
dalam kurun waktu 200 tahun (Fujiyama et al. tumbuhan yang diterapkan di bandar
2012). Perhitungan lamanya waktu beradap- udara, pelabuhan, pos perbatasan negara,
tasi tersebut didasari dari hasil percobaan dan dan pelabuhan antarpulau.
penghitungan matematika, bahwa kumbang 3) Peraturan Pemerintah No. 27/1999 tentang
ini jika hanya mengonsumsi pakan murni Penilaian Dampak Lingkungan yang
tunggal dari tumbuhan invasif Centrosema menekankan pada pelaksanaan AMDAL
pubescens tidak akan dapat bereproduksi dan untuk setiap kegiatan yang berdampak
Risiko Fisibilitas pengelolaan
Tumbuhan
Invasif Diabaikan Rendah Medium Tinggi Tinggi sekali
AKSI
Diabaikan AKSI TERBATAS AKSI TERBATAS AKSI TERBATAS MONITOR
TERBATAS
AKSI
Rendah AKSI TERBATAS AKSI TERBATAS MONITOR MONITOR
TERBATAS
KELOLA MELINDUNGI MENCEGAH
Medium KELOLA SITUS KELOLA SITUS
SITUS SITUS PENYEBARAN
KELOLA KELOLA
MENCEGAH
Tinggi TUMBUHAN TUMBUHAN MELINDUNGI PENYEBARAN MUSNAHKAN S I A G A
INFESTASI
SITUS
INVASIF INVASIF
KELOLA Lindngi situs
MENCEGAH
Sangat tinggi TUMBUHAN & kelola tumb. PENYEBARAN MUSNAHKAN ERADIKASI
INFESTASI
INVASIF invasif
Gambar 114. Matriks klasifikasi skor relatif risiko dan fisibilitas pengendalian tumbuhan invasif