Page 30 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 30

6 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014























                     Sumber: Modifikasi Withmore 1981
                     Gambar 2. Garis Wallace, Weber, dan Lydekker


                     antara Borneo dan Sulawesi dan an tara Bali   dalam memahami potensi, masalah, dan lang-
                     dan Lombok. Garis ini kemudian diperbaiki     kah terbaik yang harus dilakukan. Dengan
                     oleh Antonio Pigafetta dan menggeser garis    demikian, buku ini diharapkan dapat menye-
                     Wallace ke arah timur menjadi garis Weber.    diakan data status kehati Indonesia terkini
                     Garis Lydekker merupakan garis biogeografi    sebagai acuan untuk menilai kembali target
                     yang ditarik pada batasan Paparan Sahul       nasional pengelolaan kehati di Indonesia.
                     yang terletak di bagian timur Indonesia.          Semua gatra terkait dengan kehati de -
                         Sementara itu, dari sisi bioregion, Mar-  ngan  segala  catatan  permasalahan  dan
                     yanto & Higashi (2011), ber  dasarkan penelitian   potensinya dibahas dalam buku ini. Dasar
                     pada tikus dan kelelawar, membagi Indonesia   ekosistem se    bagai “rumah” semua bentuk
                     menjadi tujuh bioregion, yaitu Sumatra, Jawa   kehidupan meng awali pembahasan buku ini
                     dan Bali, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan     sebagaimana diuraikan dalam Bab 2, sedang-
                     Sunda Kecil (Lesser Sunda Island), Maluku,    kan kondisi keanekaragaman jenis terkini
                     dan Papua. Bioregion adalah kawasan yang      diuraikan dalam Bab 3. Meskipun demikian,
                     memiliki bentang alam luas serta kekayaan     karena keterbatasan data yang ada, kondisi
                     keaneka  ragaman hayati (kehati) yang tinggi   yang diuraikan ini masih belum mampu me-
                     yang  memengaruhi  fungsi  ekosistemnya.      ngungkap keadaan yang sesungguhnya. Bab
                     Menurut Berg dan Dasmann (1977), bioregion    4 menekankan pentingnya koleksi referensi
                     ditentu  kan berdasarkan informasi klima-     dan lembaga rujukan koleksi ilmiah kehati
                     tologi, fisiografi, geografi flora dan fauna,   yang disimpan, baik dalam bentuk spesimen
                     sejarah alami, dan aspek alami lainnya.       mati maupun spesimen hidup. Spesimen mati
                         Keadaan  tersebut  menyebabkan            digunakan sebagai spesimen acuan, seperti
                       Indo  nesia mempunyai kehati tertinggi kedua   spesimen museum (berupa spesimen utuh,
                     setelah Brazil untuk flora dan fauna darat dan   tengkorak, sarang burung, telur, kulit, DNA
                     bah  kan tertinggi jika digabungkan dengan    darah, hati, rambut, bulu, serangga), spesi-

                     kehati laut Indonesia. Kekayaan ini harus     men herbarium kering, herbarium basah,
                     dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan        dan fosil. Spesimen hidup seperti biji, kultur,
                     optimal  sehingga  memberikan  manfaat,       tumbuhan hidup atau hewan hidup disimpan
                     khususnya  bagi  negara  dan  dunia  secara   untuk konservasi ex-situ.
                     umum, mengingat dampak yang terjadi di            Bab  5  menjelaskan  Keanekaragaman
                     satu negara akan berlaku seperti efek domino   Genetika Hewan, Tanaman, dan Mikrob yang
                     ke seluruh wilayah dunia. Melalui informasi   lebih mengarah pada kelompok hasil domes-
                     kekinian keanekaragam  an fauna, flora, dan   tikasi atau budi daya yang potensial. Peran
                     mikrob dengan segala bentuk ekosistemnya      kehati  untuk  pangan,  kesehatan,  sumber
                     yang terpapar dalam buku ini, diharapkan      energi terbarukan, dan jasa ekosistem dibahas
                     agar para pemangku kepentingan dan aparat     dalam Bab 6. Selain itu, juga dikemukakan
                     pemerintah dapat lebih bijak dan terbuka      mengenai jenis-jenis hewan, tanaman, dan
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35