Page 121 - PADB Katolik IX BS isi.indd
P. 121

Semakin hari semakin banyak orang yang datang pada
                     Herman untuk menjahitkan pakaian, hingga ia merasa repot
                     juga. Ia mulai berpikir bahwa dengan cara itu tidak mungkin
                     dia memuaskan banyak orang. Maka mulailah ia mendesain
                     pakaian sendiri. Sejak saat itu, dia tidak lagi meminta ayahnya
                     uang untuk membayar sekolah, karena dari uang yang ia
                     peroleh dari menjahit pakaian hasilnya cukup lumayan.

                         Ketika Herman hampir selesai dari SMP, ia berpikir untuk
                     masuk ke sekolah kejuruan di bidang jahit yang memberi
                     pendidikan desain, maklum nilai-nilai rapornya cukup baik
                     sehingga ia ingin mengembangkan bakatnya di bidang
                     desain pakaian. Ia berpikir dengan menjadi desainer, ia bisa
                     menciptakan banyak desain sendiri, sehingga lebih banyak
                     pula yang dia layani. Ketika memberitahukan rencananya
                     itu kepada ayahnya, maka ayahnya langsung tidak setuju,
                     bahkan memarahinya karena soal jahit-menjahit pakaian
                     adalah pekerjaan remeh. Perancang busana adalah profesi
                     perempuan. Maklum, ayahnya tahu bahwa nilai rapor Herman
                     cukup bagus dan memungkinkannya untuk belajar di fakultas
                     kedokteran atau di fakultas teknik, atau masuk AKABRI. Herman
                     sedih dengan sikap ayahnya itu dan sejak saat itulah menurut
                     teman-temannya ia menjadi pemurung.



                                                                 (Oleh: Bintang Nusantara)

                           Sumber: Komkat KWI,2004,Seri Murid-Murid Yesus;PERSEKUTUAN
                      MURID-MURID YESUS; Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Buku Guru
                                                              Kelas 3, Yogyakarta, Kanisius



                   b.  Sekarang cobalah duduk dengan rileks, kemudian hening
                      untuk kembali mengingat apa yang telah kamu baca dari cerita
                      tersebut, dan masing-masing merumuskan 2 pertanyaan untuk
                      semakin mendalami cerita.

                   c.  Bahaslah pertanyaanmu bersama dengan teman dalam
                      kelompok. Setelah selesai, bagikan hasilnya kepada temanmu
                      dengan cara mempresentasikan di depan kelas.






                                                                                     Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti   115
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126