Page 18 - PADB Katolik IX BS isi.indd
P. 18

mendorong manusia untuk meminta perlindungan terhadap kekuatan
            lain yang lebih hebat itu, dengan berlindung kepada kekuatan itu
            manusia juga merasakan keamanan.


            3)  Meneguhkan tata nilai
                Dalam hidup manusia mau tidak mau harus berelasi dengan
            sesamanya. Dari pengalaman berelasi dengan orang lain tersebut, baik
            dengan individu maupun kelompok, manusia menemukan ada nilai-nilai
            tertentu yang bersifat membangun dan ada juga yang sifatnya dapat
            merusak relasi itu sendiri. Nilai-nilai tersebut kemudian disebut nilai
            baik dan jahat atau benar dan salah. Dari pengalaman pula akhirnya
            manusia menghayati bahwa yang baik dan benar harus dilakukan,
            sedangkan yang jahat dan salah harus dihindarkan. Melalui agama,
            segala nilai yang baik dan benar itu dihayati sebagai yang dikehendaki
            Allah, sedangkan yang jahat dan salah dianggap berlawanan dengan
            kehendak Allah. Maka manusia yang dianggap baik adalah mereka
            yang melakukan yang baik dan benar.


            4)  Memuaskan kerinduan akan masa depan yang lebih baik
                Dalam hidup manusia seringkali menemukan adanya kekacauan,
            penderitaan, sakit, bencana, dan sebagainya. Pengalaman-
            pengalaman membuat manusia resah, bahkan frustrasi. Dalam
            pergumulan hidupnya manusia berpikir: Kalau  Allah demikian
            mencintai manusia, pasti  Allah tidak menghendaki semuanya itu
            terjadi terus menerus; kalau Allah mencintai manusia tentulah ada
            situasi lain yang dijanjikannya, yakni situasi di mana manusia dapat
            hidup dengan damai, tenteram, tanpa penderitaan, dan sebagainya.
            Hasil permenungan dan dialog dengan Allah, menghantar manusia
            pada pemahaman tentang surga ( atau dengan istilah lainnya seperti
            Kerajaan Allah, Nirwana, Moksa, dan sebagainya); serta pemahaman
            tentang kebalikannya, yakni neraka. Akhirnya konsep tentang surga
            dijadikan harapan masa depan, sedangkan neraka dijadikan hal untuk
            dihindari.
                Latar belakang yang menjadi alasan orang beragama tersebut
            akan sangat menentukan bagaimana orang menghayati agama yang
            dianutnya.










            12           Kelas IX SMP
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23