Page 52 - SMP_Manusia Menikah dengan Petir
P. 52

satu pejaman mata, bangunan bale banjar ini sudah
            jadi. Bagaimana ini?”

                 “Menurut  saya,  sebaiknya  ditenung  saja,  agar

            kita tahu pasti ini perbuatan setan, jin, atau dedemit.

            Dengan  demikian,  nanti  kita  berwarga  dengan

            mereka.”  Demikian  jawaban  sekaligus  saran  salah
            seorang warga yang duduk di pojok belakang.

                 Namun,  upaya  memperoleh  jawaban  atas

            kegalauan hati semua warga dengan bertanya kepada
            beberapa  ahli  nujum  ternyata  tidak  membuahkan

            hasil.  Petir kembali  berkelebat  di halaman  rumah

            Nang Wayan. Seketika itu pula muncul sosok bendesa

            dari Desa Atas Langit. Kehadirannya kali ini tiada lain

            guna menyampaikan bahwa I Komang sudah sebulan
            tujuh  hari  lamanya  menikah.  Rentang  waktu  leteh

            telah berlalu. Berarti pula tiba saatnya mempelai pria

            melaksanakan upacara pamitan ke rumah orang tua
            mempelai  wanita  dengan  membawa  sesajen  berupa

            baton dan pejati.

                 Ketika  itulah  terjadi  perbincangan  di  antara

            mereka  tentang  keanehan  yang  telah  terjadi,  yaitu


                                          42
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57