Page 53 - SMP_Manusia Menikah dengan Petir
P. 53

bale banjar tiba-tiba menjadi baru, sedangkan para
            warga tidak merasa membangunnya. Kepala desa lalu

            berkata, “Tidak adakah I Wayan Kilap, menantu dari

            Nang Wayan memberi tahu?”

                 “Memberi  tahu  tentang  apa?”  tanya  Nang

            Wayan.
                 “Tentang  Wayan  Kilap-lah  yang  sejatinya

            membangun bale banjar itu,” sahut kepala desa.

                 “Ah,  tidak  benar.  Mana  ada  I Wayan  Kilap,
            menantu  saya,  bisa  membangun  bale  banjar

            dengan sekejap mata. Jika benar, kapan ia bersama

            keluarganya akan membawa baton ke sini?” sanggah

            Nang Wayan sekaligus bertanya.

                 “Tiga hari lagi,”  jawab kepala desa.
                 “Itu hari baik. Kalau di sini, di Nusa, tiga hari lagi

            itu berarti sama dengan empat belas hari menjelang

            hari  raya  Galungan.  Itu  adalah  hari  baik  untuk
            melakukan upacara pamitan. Nah, ketika itu bangunan

            bale Sanghyang di timur laut bale banjar, yang sudah

            rusak  itu,  dalam  sekejap  mata  bisa  menjadi  baru.”

            Demikian Nang Wayan menyampaikan tantangannya


                                          43
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58