Page 65 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 65

“Maafkan  aku  yang  tidak  berdaya  dan  bodoh  ini!  Aku

            mengabaikan  rasa  cintaku  padamu  dan  hanya  memikirkan
            kakakku saat itu. Aku mengutamakan tugasku karena dia seorang
            Raja Khairan Langkawi yang harus dibebaskan agar dapat segera
            menjalankan tugasnya di istana ini.” Ratna Komala merasa puas
            setelah menyampaikan segala kesulitannya saat itu yang selama
            ini masih terpendam.

                    Bikrama Indra tersenyum memaklumi semua peristiwa itu
            dan menghargai cara berpikir Ratna Komala. Ia segera memeluk
            erat istrinya dengan kasih sayang yang dalam.

                    “Dapatkah kau merasakan getar cintaku ini, Adindaku?”


                    Komala  menjawab  lirih, “Dengan  senang  hati  aku
            merasakan  cinta  suci itu.  Aku akhirnya dapat  bertemu dengan
            suami yang aku cintai.” Pada malam  pengantin  yang indah  dan
            damai itu mereka saling mengungkapkan rasa cintanya yang tulus.

                    Bulan  purnama  ikut  tersenyum bersama para bidadari
            yang menyaksikan kebahagiaan mempelai yang agung itu. Burung

            hantu pun enggan berkukuk gentar mengganggu kewibawaan cinta
            putri istana dan sang pangeran. Malam bahagia itu berlangsung
            mengesankan dan tidak pernah terlupakan sepanjang hidup.

                    Satu minggu kemudian, Raja Digar Alam dan permaisuri
            berkunjung ke istana Khairan Langkawi. Mereka akan berpamitan
            untuk kembali ke negerinya bersama  Bikrama Indra dan istrinya.
            Ratna Komala akan diboyong ke Istana Raja Digar Alam.







                                         60
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70