Page 23 - PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN STRATEGI DIPLOMASI
P. 23

Indonesia telah menetapkan delegasi yang mewakili KMB yakni Moh. Hatta, Moh. Roem,

                     Mr. Supomo, Dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamijoyo, Dr. Sukiman, Ir. Juanda, Dr. Sumitro
                     Joyohadikusumo, Mr. Suyono Hadinoto, Mr. AK. Pringgodigdo, TB. Simatupang, dan

                     Mr. Sumardi. Sedangkan BFO diwakili oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.


                     KMB dibuka pada tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag. Delegasi Belanda dipimpin oleh

                     Mr. Van Maarseveen dan dari UNCI sebagai mediator adalah  Chritchley.  Tujuan
                     diadakan KMB adalah untuk:

                     a.    menyelesaikan persengketaan antara Indonesia dan Belanda; dan

                     b.    mencapai kesepakatan antara para peserta tentang tata cara penyerahan

                           yang penuh dan tanpa syarat kepada Negara Indonesia Serikat, sesuai dengan
                           ketentuan Persetuiuan Renville.































                        Sumber: Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
                        Gambar 7. Suasana Pembukaan KMB.



                     Beberapa masalah yang sulit dipecahkan dalam KMB terutama sebagai berikut.

                     a.  Soal Uni Indonesia-Belanda, pihak Indonesia menghendaki agar sifatnya hanya kerja
                         sama  yang  bebas  tanpa  adanya  organisasi  permanen.  Sedangkan Belanda

                         menghendaki kerja yang lebih luas dengan organisasi permanen (mengikat).




                                                                                                        22
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28