Page 31 - Universitas Negeri Yogyakarta
P. 31
Kondrosit yang nutrisinya terputus oleh kerah tulang dan matriks yang
mengapur, akan berdegenerasi dan kehilangan kemampuannya untuk
mempertahankan matriks kartilago Berkas jaringan ikat dan pembuluh darah
masuk ke bagian matriks tulang rawan yang berongga-rongga, disebut kuncup
periosteum. Sebagian sel jaringan ikat embrional tersebut berkembang menjadi
osteoblas. Kuncup periosteum yang mengandung osteoblas masuk ke dalam
spikula kartilago yang mengapur melalui ruang yang dibentuk oleh osteoklas (sel
penghancur tulang). Osteoblas kemudian meletakkan zat-zat tulangnya pada
spikula kartilago yang mengapur (terkalsifikasi). Dengan demikian, terbentuklah
pusat osifikasi primer di pusat diafisis. Zona osifikasi endokondrium ini akan
meluas menuju ke arah epifisis.
Setelah kelahiran, pusat osifikasi sekunder terjadi pada kartilago epifisis di kedua
ujung tulang. Beberapa bagian tulang, memiliki tulang rawan yang tidak digantikan
oleh tulang keras, yaitu kartilago atikular (tulang rawan persendian) dan kartilago
cakram epifisis yang terletak di antara epifisis dengan diafisis.
Konsep Bio
Perbedaan Osifikasi Intramembran Osifikasi Endokonrium
Sel tulang rawan
Jenis sel asal Sel mesenkim
(kondrosit)
Saat embrio hingga masa
Minggu ke-8 kehidupan remaja 18-25 tahun.
Waktu embrio dan berlangsung Berlangsung dua kali, yaitu
Osifikasi hanya 1 kali (osifikasi osifikasi primer pada saat
primer) embrio dan osifikasi
sekunder setelah kelahiran
Tempat
Osifikasi Tulang pipih Tulang pipa
19