Page 45 - Buku Pedoman PKL Terpadu Polkesmas 2019
P. 45
g. Bagi Terapis Gigi dan Mulut yang melakukan pekerjaannya secara mandiri hanya
memiliki wewenang :
1) upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut;
2) upaya pencegahan penyakit gigi;
3) manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
4) pelayanan kesehatan dasar pada kasus kesehatan gigi terbatas;
h. Terapis Gigi dan Mulut dapat melaksanakan pelayanan: di bawah pengawasan atas
pelimpahan wewenang secara mandat dari dokter gigi; meliputi:
1) penambalan gigi lebih dari dua bidang;
2) perawatan saluran akar; dan
3) pemberian resep dan obat-obatan.
Pelimpahan wewenang hanya dapat dilakukan oleh Terapis Gigi dan Mulut yang
telah mendapat pelatihan berdasarkan penugasan pemerintah sesuai kebutuhan..
Pelimpahan wewenang berdasarkan penugasan pemerintah dilakukan dalam hal tidak
terdapat dokter gigi di suatu daerah. Dan hanya dapat dilaksanakan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Dalam hal
daerah telah terdapat dokter gigi, wewenang untuk melakukan pelayanan berdasarkan
penugasan pemerintah tidak berlaku.
Dalam keadaan kedaruratan gigi dan mulut, Terapis Gigi dan Mulut dapat
memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kompetensinya. yang ditujukan
untuk mengurangi rasa sakit dan menstabilkan kondisi pasien. Terapis Gigi dan
Mulut wajib merujuk pasien kepada dokter gigi setelah pertolongan pertama
8. PROFESI ANALIS KESEHATAN (Permenkes RI No. 42 Tahun 2015 Tentang Izin Dan
Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik)
Ahli Teknologi Laboratorium Medik adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan
Teknologi Laboratorium Medik atau analis kesehatan atau analis medis dan memiliki
kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia untuk
menghasilkan informasi tentang kesehatan perseorangan dan masyarakat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Ahli Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki SIP-ATLM dapat
menyelenggarakan atau menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan di
Laboratorium pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan meliputi laboratorium:
1) patologi klinik;
2) patologi anatomi;
3) mikrobiologi klinik;
4) parasitologi klinik;
5) biologi molekuler;
6) riset medik;
7) reproduksi manusia;
8) sitogenetik;
9) forensik;
10) penguji narkotika dan psikotropika;
11) toksikologi;
12) imunologi;
13) virologi; dan/atau
14) serologi.
Buku Panduan PKL Terpadu dengan Konsep IPE-CP Page 39