Page 5 - BAB III - IKATAN KIMIA
P. 5

IKATAN KIMIA


               3.     Ikatan Kimia

                     Di alam materi terdapat dalam bentuk molekul, hanya sedikit yang berada dalam
               bentuk  atom  bebas.  Tahukah  anda  mengapa? Beberapa  molekul  terbebtuk  dari atom-

               atom sejenis, seperti hidrogen (H2), klorin (Cl2) dan belerang (S8). Ada pula molekul yang

               terbentuk  dari  atom-atom  berbeda,  misalnya  air  (H2O),  dan  Karbon  dioksida  (CO2).
               Molekul-molekul tersebut terbentuk dari atom-atom yang saling berikatan. Jadi definisi

               ikatan kimia merupakan ikatan dalam interaksi gaya tarik menarik antar dua atom atau

               molekul yang menyebabkan suatu senyawa menjadi stabil.
               3.1    Kestabilan Unsur Atom

                      Atom-atom dapat dikelompokkan menjadi atom logam, nonlogam, metaloid dan

               gas mulia. Atom-atom gas mulia bersifat stabil, sedangkan atom-atom lainnya bersifat
               tidak stabil karena kulit terluarnya terisi penuh oleh elektron. Adapun kestabilan unsur-

               unsur gas mulia (Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) terkait dengan konfigurasi elektronnya, terutama
               elektron  valensinya  yang  berjumlah  8  kecuali  untuk  Helium  sebanyak  2  elekton.

               Perhatikan Tabel 3.1 konfigurasi elektron gas mulia.

                                 Tabel 3.1 Konfigurasi elektron beberapa unsur gas mulia

                   Unsur Gas      Nomor                               Kulit
                      Mulia        Atom         K          L         M         N        O         P


                        He           2          2
                        Ne          10          2          8

                        Ar          18          2          8          8

                        Kr          36          2          8         18        8
                        Xe          54          2          8         18       18        8

                        Rn          86          2          8         18       32       18         8



               Berdasarkan konfigurasi elektron valensi unsur gas mulia dikenal dengan kaidah duplet
               dan oktet, yang mengungkapkan bahwa :

                1.  Untuk  mencapai  keadaan  stabil,  atom-atom  unsur  selain  gas  mulia  cenderung

                    menjadikan elekton valensinya berjumlah 8 (oktet) dan 2 (duplet).
                2.  Untuk  dapat  memiliki  elektron  valensi  berjumlah  8  atau  2  maka  atom-atom

                    melakukan  serah  terima  elektron  valensi  atau  menggunakan  bersama  pasangan
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10