Page 15 - Cerdas Menulis Buku Referensi
P. 15
Agar kesimpulannya memiliki arti, dua kondisi yang berbeda
harus dipenuhi (kamp & Reyle, 1993, hlm. 13) yakni:
Premis yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan
harus dapat dipercaya keabsahannya, 2) kesimpulan yang ditarik
dari premis tersebut harus memiliki relasi yang menjamin
keabsahan premis yang nantinya ditransfer ke kesimpulan.
Persyaratan berikut ini pun harus dipenuhi dalam rangka
mengambil kesimpulan: relasi antara premis dengan kesimpulan
yang menjamin transfer kebenaran merupakan relasi formal,
artinya relasi tersebut dapat dianalisis sebagai relasi antara
bentuk-bentuk kalimat. Contoh klasik tentang penarikan
kesimpulan bisa dilihat di bawah ini:
Semua P adalah Q : Semua manusia akan mati
Semua Q adalah R : Aristoteles adalah seorang manusia
Maka semua P adalah Q : Maka Aristoteles akan mati.
Dari kedua contoh di atas, kita bisa melihat bahwa apa
yang dinyatakan dalam kesimpulan tidak dituliskan secara
eksplisit dalam kalimat sumber, namun dari kedua premis
tersebut, sebuah kesimpulan bisa ditarik.
Kesimpulan yang ditarik harus memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan, sehingga kesimpulan berikut ini tidaklah
valid menurut hukum logika berpikir yang ditetapkan oleh
Aristoteles ini: ‘Ada R di dalam P’ atau “Aristoteles adalah
manusia yang tidak akan mati”.
Pengambilan kesimpulan dalam memahami suatu teks
dan informasi juga mengikuti hukum pengambilan kesimpulan
dalam logika. Sehingga kesimpulan yang bisa ditarik dari naskah
asli dalam contoh 1 & 2 di atas adalah sebagai berikut:
4 Cerdas Menulis Buku Referensi