Page 46 - SD-Burung Ajaib
P. 46

“Tenang. Tenang. Semua masalah bisa diatasi,” kata Pemimpin


               Agung yang baru saja tiba di pantai.



                      “Maafkan hamba, Pemimpin Agung,” kata Ratu Kupu-Kupu penuh

               perasaan bersalah.



                      Di sinilah Pemimpin Agung diuji kembali kemampuannya sebagai


               pemimpin tertinggi kerajaan, apakah dia mampu mengatasi masalah


               di kerajaan atau  tidak.  Setelah  merenung  sejenak,  Pemimpin  Agung


               berkata, “Saudaraku, Raja Tupai, kemarilah.”



                      “Ya, Paduka.”



                      “Hanya engkau yang bisa mengambil telur itu dari rumpun salak

               yang  berduri.  Badanmu  kecil, tetapi  bulumu  tebal,  bisa  menahan


               tajamnya duri salak.



                      “Hamba bersedia, Pemimpin Agung. Namun, hamba mengajukan


               syarat,  kalau  ternyata  berkat  telur  Burung  Ranggam  Tutup  buah-


               buahan  melimpah,  setelah  bangsa  Kupu-Kupu  mencicipi  bunganya,

               hamba dan keturunan hambalah yang mencicipi buahnya terlebih dulu.”
















                                                          42
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51