Page 72 - BUKU REEFERENSI PERILAKU
P. 72

indicator  bersifat  formatif.  Dengan  variable  laten  berupa

            kombinasi  linier  dari  indikatornya,  maka  prediksi  nilai  dari
            varabel  laten  dapat  dengan  mudah  diperoleh,  sehingga

            prediksi  nilai  terhadap  variable  laten  yang  dipengaruhinya

            juga dapat dengan mudah diperoleh supaya prediksi terhadap
            varianel  laten  yang  dipengaruhinya  juga  dapat  mudah

            dilakukan.
                   PLS  tidak  membutuhkan  banyak  asumsi.  Data  tidak

            harus distribusi normal multivariate dan jumlah sampel tidak
            harus  besar  (Ghozali  merekomendasikan  30  -100).  Karena

            jumlah  sampel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  kecil

            (<100)  maka  digunakan  PLS  sebagai  alat  analisanya.  Untuk
            melakukan pengujian dengan SEM berbasis komponen atau PLS

            digunakan  dengan  bantuan  SmartPLS.  PLS  mengenal  dua

            macam  komponen  dalam  model  kausal  yaitu  model
            pengukuran  (measurement  models)  dan  model  skruktual

            (structural model).

                   Melalui  pendekatan  ini,  diasumsikan  bahwa  semua
            varian  yan  dihitung  merupakan  varian  yang  berguna  untuk

            penjelasan.  Pendekatan  pendugaan  variable  laten  dalam  PLS
            adalah sebagai extrct kominasi linier dari indicator, sehingga

            mampu menghindari masalah indeterminacy dan menghasilkan
            skor  komponen  yang  tepat.  Dengan  menggunakan  alogaritma

            iterative  yang  terdiri  dari  beberapa  analisis  dengan  metode

            kuardrat  kecil  biasa  (ordinary  least  square)  maka  persoalan




                                             62
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77