Page 73 - BUKU REEFERENSI PERILAKU
P. 73
identifikasi tidak menjadi masalah, karena model bersifat
rekursif.
Pendekatan PLS didasarkan pada pergeseran analisis
dari pengukuran estimasi parameter model menjadi
pengukuran prediksi yang relevan. Sehingga focus analisis
bergeser dari hanya estimasi dan penafsiran signifikan
parameter menjadi validitas dan akurasi prediksi.
Didalam PLS variable laten bisa berupa hasil
pencerminan indikatornya, diistilahkan dengan indicator
refleksif (reflective indicator). Disamping itu juga bisa
konstruk dibentuk (formatif) oleh indikatornnya, disitilahkan
dengan indicator formatif (formative indicator).
3.5.1. Model Indicator Refleksif dan Indikator Formatif
3.5.1.1. Model Indikator Refleksif
Dikembangkan berdasarkan pada classical test theory
yang mengasumsikan bahwa variasi skor pengukuran konstruk
merupakan fungsi dari mengasumsikan bahwa variasi skor
pengukuran konstruk merupakan fungsi dari true score
ditambah error. Jadi konstruk laten seolah – olah
mempengaruhi variasi pengukuran dan asumsi hubungan
kausalitas dari konstruk ke indicator. Model reflerksif sering
juga disebut principal factor model dimana kovarian
pengukuran indicator seolah – olah dipengaruhi oleh konstruk
laten atau mencerminakan variasi dari konstruk laten.
63