Page 48 - 1595687149-Bencana di Pulau Seberang Full
P. 48

Mahesa  segera  menangkap  penyu  malang  itu  dan
          membebaskannya dari sampah plastik yang menjerat.

              Di  seberang  mereka,  Paman,  Kak  Faris,  dan  Amang

          Uda tampak berdiskusi serius setelah Kak Faris menemukan

          seekor burung mati dengan sampah di dalam paruhnya.

              “Apa yang telah penduduk lakukan! Sampah mengotori
          lautan,  air  laut  sudah  tidak  biru  lagi,  hutan  bakau  rusak.

          Sekarang, mereka semua pergi, sungguh tidak bertanggung

          jawab!” teriak Amang Uda tiba-tiba.
              “Lama-lama,  tempat ini  bisa  menjadi  pulau  kuburan,”

          gerutu Amang Uda kesal.

              “Iya, Amang, dulu penduduk menebang hampir semua

          pohon bakau yang ada di pesisir laut untuk dijadikan tambak-

          tambak ikan.  Awalnya,  semua baik-baik  saja,  tapi  ketika
          musim penghujan tiba, gelombang laut semakin besar.”

              ”Ombak besar itu menghantam pesisir yang tidak memiliki

          penjaga pantai lagi. Hari demi hari, gempuran ombak merusak
          seluruh tambak milik warga bahkan mengikis daratan sedikit

          demi sedikit,” terang Kak Faris sedih.

              “Kami  pun  sudah  lama  tidak  melaut,  ikan-ikan sudah

          tidak  banyak lagi  karena  air  laut  yang  tercemar.  Sampah-






           38
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53