Page 45 - 1595687149-Bencana di Pulau Seberang Full
P. 45

“Aku tahu, jadi selama ini Amang Uda dan para nelayan
            yang ada di desa, tidak memakai perahu motor dan bertahan

            menjadi  nelayan  tradisional  karena ini.  Menjaga agar laut

            desa kita tidak tercemar. Begitukah, Amang?” tanya Ringin

            bersemangat.

                 “Tepat sekali!”
                 Semuanya tertawa. Tidak lama kemudian, perahu motor

            itu tiba di tempat tujuan. Para penumpangnya pun segera

            turun.
                 Desa kak Faris sangat memprihatinkan. Lebar pantainya

            menjadi lebih sempit dari pantai yang ada di desa tempat

            tinggal paman. Tambak-tambak ikan milik warga banyak yang

            rusak tergerus gelombang laut. Pantai menjadi sangat kotor.

            Bahkan, beberapa perumahan warga menjadi sangat dekat
            dengan  laut.  Dika  maupun  Mahesa  tidak  lagi  menemukan

            rerimbunan pohon bakau. Di sana, hanya tampak beberapa

            batang pohon bakau yang masih tersisa. Tidak hanya pohon
            bakau, penduduk di pulau ini pun sangat jarang, satu dua

            orang terlihat dan menyapa.

                 “Astaghfirullah! Jika terus dibiarkan seperti ini, pulau ini

            bisa tenggelam!” seru Paman Yusuf.

                 “Apa yang terjadi di sini, Paman?” tanya Dika.



                                                                         35
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50