Page 40 - 1595687149-Bencana di Pulau Seberang Full
P. 40

“Kami semua akan merantau karena di desa kami tidak
          ada lagi yang bisa dilakukan untuk mempertahankan hidup,”

          ucapnya dengan raut wajah yang sedih.

              “Hati-hati, Paman!” seru Mahesa.

              Tidak jauh dari tempatnya berdiri, Dika melihat Amang

          Uda  sedang  berbincang  dengan  beberapa  orang  dari
          rombongan  yang  tadi  ia  temui.  Mereka saling  berpelukan

          dan melambaikan tangan perpisahan satu sama lain. Melihat

          hal  itu,  Dika,  Mahesa,  dan  Ringin  yang  masih  penasaran,
          berlarian mendekati Amang Uda.

              “Amang, tadi itu siapa, sih? Dari mana asal mereka? Dari

          Pulau Seberang, bukan?”

              “Iya, mereka penduduk pulau terpencil di seberang sana.

          Mereka mau merantau ke kota dan bekerja di pabrik. Ayo,
          kita duduk di batang pohon yang tumbang itu!” ajak Amang.

              “Bukankah mereka nelayan?” tanya Ringin penasaran.

              “Bagaimana bisa bekerja di pabrik?” sambung Mahesa.
              “Entahlah,  Amang  tidak  tahu,  tapi  yang  pasti  mereka

          semua nelayan.”

              “Katanya di desa mereka, tidak ada lagi yang bisa mereka

          kerjakan  Amang.  Jadi,  mereka putuskan  untuk  merantau,”

          jelas Dika.



           30
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45