Page 98 - BUKU PENGAYAAN ENERGI MATAHARI DAN MANFAATNYA
P. 98
kemudian memantul di belakang tetesan hujan dan semakin terpisah saat
menjauh dari tetesan hujan. Akibatnya, cahaya tampak melengkung
menjadi kurva warna yang disebut pelangi.
Pelangi adalah fenomena gelombang elektromagnetik, optik, dan
meteorologi berupa cahaya warna-warni yang berjalan sejajar satu sama
lain di langit atau media lainnya. Pelangi merupakan bagian dari
spektrum elektromagnetik yang dapat dilihat oleh mata manusia. Ketika
sinar matahari bersinar setelah hujan berhenti, cahayanya melewati tetesan
air hujan di udara. Udara dan tetesan hujan memiliki kepadatan yang
berbeda. Oleh karena itu, ketika sinar matahari mencapai tetesan hujan
dari udara, arah rambat cahayanya menjadi bengkok.
Cahaya yang dipancarkan matahari bersifat polikromatik, artinya
terdiri dari beberapa panjang gelombang. Oleh karena itu, cahaya
polikromatik ini dapat dibedakan menjadi beberapa cahaya
monokromatik, yaitu cahaya yang hanya terdiri dari satu panjang
gelombang yang terlihat jelas oleh mata, misalnya merah, dan proses
menuju hal tersebut dapat terlihat jelas pada pelangi. Saat hujan turun
rintik-rintik, partikel air memenuhi atmosfer dan sinar matahari yang
masuk ke bumi dimodulasi oleh partikel air. Setiap panjang gelombang
dibiaskan/dibengkokkan pada sudut yang berbeda. Hal ini dikarenakan
setiap warna yang dibiaskan mempunyai frekuensi dan panjang
gelombang yang berbeda-beda.
C. Proses Terjadinya Pelangi
Cahaya merupakan energi berupa gelombang elektromagnetik
dengan panjang gelombang kurang lebih 380 hingga 750 nm. Semua
cahaya berasal dari sumber cahaya. Contoh sumber cahaya antara lain
90