Page 285 - Modul MP
P. 285

Materi Pelatihan Inti 3b – Modul Perencanaan dan Penganggaran Puskesmas
                  PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN





                               Perencanaan             level  and  working  upward  (pendekatan
                               bottom up               perencanaan  yang  dimulai  dari  tingkatan
                                                       hirarkis paling rendah menuju ke atas).

                           Selain itu, menurut penjelasan UU 25 Tahun 2004, pendekatan atas-bawah
                           (top down) dan bawah-atas (bottom up) dalam perencanaan dilaksanakan
                           menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses diselaraskan melalui
                           musyawarah  yang  dilaksanakan  di  tingkat  Nasional,  Provinsi,
                           Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa.

                           Tujuan perencanaan menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter dalam
                           Wikipedia adalah (1) memberikan pengarahan yang baik; (2) mengurangi
                           ketidakpastian; (3) meminimalisir pemborosan; (4) menetapkan tujuan dan
                           standar  yang  digunakan  dalam  fungsi  selanjutnya  yaitu  proses
                           pengontrolan dan evaluasi.

                           Tujuan perencanaan dari masing-masing proses perencanaan di atas yaitu
                           sebagai berikut:
                           1. Tujuan Perencanaan teknokrat
                              Tujuannya untuk membangun perencanaan strategis dan perencanaan
                              kontingensi,  menetapkan  ketentuan-ketentuan,  standar,  prosedur
                              petunjuk  pelaksanaan  serta  evaluasi,  pelaporan  dan  langkah  taktis
                              untuk menopang organisasi (Tomatala, 2010).

                           2. Perencanaan partisipatif
                              Tujuannya  agar  masyarakat  diharapkan  mampu  mengetahui
                              permasalahannya  sendiri di  lingkungannya, menilai potensi SDM dan
                              SDA  yang  tersedia,  dan  merumuskan  solusi  yang  paling
                              menguntungkan.

                           3. Perencanaan top down
                              Tujuannya adalah untuk menyeragamkan “corak”, karena perencanaan
                              top down menurut Djunaedi (2000) dalam kegiatan perencanaan kota
                              dan daerah dilakukan dengan mengacu pada corak yang seragam yang
                              ditetapkan  oleh  Pemerintah  Pusat  dan  mengikuti  “juklak  dan  juknis”
                              (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis).

                           4. Perencanaan bottom up
                              Tujuan  adalah  untuk  menghimpun  masukan  dari  “bawah”,  karena
                              menurut Sumarsono (2010), apabila di Indonesia perencanaan bottom
                              up dimulai dari tingkat desa, yang biasanya dihadiri oleh mereka yang
                              ditunjuk  peraturan  perundangan  ataupun  kebijakan  lain,  misalnya






                                                                         Pelatihan Manajemen Puskesmas | 33
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290