Page 129 - Indeks Beranotasi Karya Ki Hadjar Dewantara (2017)
P. 129

INDEKS BERANOTASI KARYA KI HADJAR DEWANTARA




                      nasional.  Hal-hal  yang  menjadi  syarat  agar  upaya  tersebut
                      berjalan adalah jangan mencoba menyatukan apa yang tidak
                      dapat  disatukan,  yang  tidak  perlu  dipersatukan,  dan  tetap
                      berpegang kepada kesatuan dalam dasar dan azas saja.

               300    Ki Hadjar Dewantara
                      “Pidato-Radio tentang 17 Agustus 1945”
                      Siaran  Radio,  11  Agustus  1949.  Jakarta:  Kementerian
                      Penerangan RI.  Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

                      Ki  Hadjar  Dewantara  memberikan  semangat  perjuangan
                      kemerdekaan  kepada  seluruh  rakyat  pendengar  RRI  (Radio
                      Republik  Indonesia)  dalam  rangka  empat  tahun  Hari
                      Proklamasi  dan  menguatkan  jiwa  rakyat  agar  tetap  bersatu
                      dalam  menghadapi  situasi  pasca-peristiwa  serangan  atau
                      agresi militer Belanda kedua.

               301    Ki Hadjar Dewantara
                      “Pengadjaran Agama dalam Sekolah”,
                      Teks pidato Oktober 1949.
                      Perpustakaan Museum Dewantara Kirti Griya

                      Persoalan  seputar  pengajaran  agama  di  sekolah  adalah
                      permasalahan  lama  yang  sulit  diselesaikan,  bahkan  oleh
                      pemerintah  sekalipun.  Namun,  bagi  Taman  Siswa,  soal
                      pengajaran agama sudah ada ketentuannya, yaitu setiap guru
                      dan  murid  harus  saling  menghormati,  agama  dimasukkan
                      sebagai  etika  dan  di  daerah-daerah  yang  kuat  lingkungan
                      keagamaannya  diberikan  jam  pengajaran  agama  dengan
                      tanpa paksaan.

               1950

               302    Ki Hadjar Dewantara
                      Pantjasila, Yogyakarta: NV Usaha Penerbitan, 1950.




                                             118
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134