Page 6 - Indeks Beranotasi Karya Ki Hadjar Dewantara (2017)
P. 6
SAMBUTAN
Direktur Sejarah
Sumber sejarah memiliki peran sentral dalam penelitian sejarah.
Ketiadaan sumber membuat peneliti sejarah tidak dapat menulis
banyak. Tepatlah jika dikatakan “pas document pas d’histoire, no
document no history”, begitulah, tanpa dokumen, tidak ada sejarah.
Kesulitan yang kerap kali dihadapi para peneliti sejarah biasanya pada
tahap heuristik atau pengumpulan sumber. Kesulitan dalam
memetakan keberadaan sumber menjadi salah satu kesulitan yang
kerap kali dihadapi oleh peneliti sejarah.
Berangkat dari hal tersebut, Direktorat Sejarah, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menggagas penyusunan indeks beranotasi karya Ki Hadjar
Deawantara. Penyusunan indeks beranotasi karya Ki Hadjar
Dewantara ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang akan
meneliti sejarah, terutama terkait pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Indeks ini memberikan kemudahan dalam memetakan sumber-
sumber sejarah berupa buah karya tulis Ki Hadjar Dewantara.
Indeks Karya Ki Hadjar Dewantara ini dilengkapi dengan
anotasi yang memberikan gambaran umum terkait sumber yang akan
dicari, sehingga peneliti dapat menentukan apa saja sumber-sumber
yang akan dicari sebelum datang ke tempat di mana sumber berada.
Buku ini berisikan 464 indeks karya Ki Hadjar Dewantara yang
disusun secara keronologis dan dilengkapi dengan keterangan
keberadaan sumber.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang
terlibat dalam penyusunan buku ini. Hadirnya buku Indeks Beranotasi
Karya Ki Hadjar Dewantara ini diharapkan dapat memudahkan para
peneliti dalam menelusuri sumber sejarah, terutama terkait
pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Kami juga berharap, dengan
i