Page 77 - Indeks Beranotasi Karya Ki Hadjar Dewantara (2017)
P. 77

INDEKS BERANOTASI KARYA KI HADJAR DEWANTARA




               159    Ki Hadjar Dewantara
                      “Tripoesat – Opvoedingssysteem”
                      Wasita,Tahun  II,  No.  10,  Maret  1937,  hlm.  237-240.
                      Yogyakarta: Taman Siswa.
                      Perpustakaan Nasional RI.

                      Di  dalam  kehidupan  anak-anak,  tiga  lingkungan  pergaulan
                      yang  menjadi  tempat  perkembangannya  dalam  proses
                      pendidikan  adalah  alam  keluarga,  lingkungan  sekolah  dan
                      dunia pemuda.

               160    Ki Hadjar Dewantara
                      “Sajembara Kita. Maksoed dan Toedjoeannja”
                      Keloearga, Tahun I, No. 5, April 1937, hlm. 122. Yogyakarta:
                      Taman Siswa.
                      Perpustakaan Nasional RI.

                      Maksud dan tujuan redaksi majalah Keloearga mengadakan
                      sayembara  pembuatan  syair  lagu  Jawa  untuk  kanak-kanak
                      berlaras  slendro  adalah  untuk  membuktikan  bahwa  kita
                      memiliki  kekayaan  atau  tidak  kekurangan  dalam  hal  lagu-
                      lagu, khususnya untuk anak-anak.

               161    Ki Hadjar Dewantara
                      “Goenanja  Wirama  di  dalam  Pendidikan  dan  Hidoep
                      Manoesia”
                      Keloearga,  Tahun  I,  No.  5,  April  1937,  hlm.  134-136.
                      Yogyakarta: Taman Siswa.
                      Perpustakaan Nasional RI.

                      Wirama  adalah  rhythm(ritme)  atau  sesuatu  sifat  atau  laku
                      yang tertib. Sejatinya, alam ini berlangsung di dalam wirama.
                      Lihatnya  musim  berganti,  malam  berganti,  bintang-bintang,
                      dan  lainnya.  Begitu  juga  manusia  perlu  memiliki  wirama
                      dalam  kehidupannya.  Ki  Hadjar  Dewantara  menjelaskan




                                             66
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82