Page 17 - MODUL KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA MASA PRASEJARAH_Neat
P. 17
(c) Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Nesolithikum berasal dari kata “neo” yang artinya baru, dan “lithos” yang artinya
batu. Jadi zaman neolithikumartinya zaman batu muda. Zaman batu
muda/neolitikum ini merupakan revolusi pada masa pra aksara. Telah terjadi
perubahan yang mendasar pada corak kehidupan dan cara bertempat tinggal
maupun peralatan hidupnya.
Pada zaman ini, telah mengenal budaya atau tradisi “mengupam” atau
mengasah alat-alat dari batu. Dengan alat-alat yang lebih maju tersebut hasil
perburuan akan lebih mudah mereka dapatkan. Alat-alat yang diasah antara lain
mata panah dari batu, mata tombak dari batu, beliung persegi dan kapak lonjong.
Beliung persegi adalah alat dari batu yang sudah diasah dan bentuknya
menyerupai pacul atau cangkul. Fungsinya untuk menebang kayu dan mebuat
perahu lesung. Perahu lesung terdiri dari batang kayu besar yang tengahnya
dilubangi, menyerupai lesung yang dipakai untuk menumbuk padi didesa-desa
pulau Jawa. Tempat penemuannya tersebar diseluruh kepulauan Indonesia.
Sedangkan kapak lonjong berbentuk bulat telur. Ujung yang agak lancip dikaitkan
dengan kayu dan ujung yang bulat diasah hingga tajam. Biasanya berasal dari
batu kali kehitaman yang sampai sekarang masih dipergunakan orang-orang
suku pedalaman di Papua. Fungsi kapak lonjong ini, sebagai alat “mengerjakan”
kayu, alat-alat upacara dan benda wasiat. Mengerjakan dalam hal ini adalah
sebuah keterampilan dalam memotong, membelah, membentuk kayu untuk
keperluan pertukangan, pertanian dan perhiasan. Sisa-sisa peninggalan kapak
lonjong banyak ditemukan di Indonesia bagian timur.
(d) Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Disebut zaman batu besar /megalitikum karena hasil-hasil kebudayaan pada
masa tersebut umumnya terbuat dari batu dalam ukuran yang sangat besar.
Pada zaman ini, budaya pembuatan alat-alat dari batu telah bergeser untuk
keperluan kepercayaan, yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang. Mereka
membuat bangunan-bangunan dari batu dalam ukuran besar. Kebudayaan
tersebut diberi nama kebudayaan “megalitikum”. Adapun jenis-jenis bangunan
megalitikum antara lain sebagai berikut:
17