Page 14 - Buku Sejarah Vostenlanden bab 2
P. 14
Menyinggung sejak kapan otoritas kolonial Belanda di Jawa mengadopsi
istilah Vorstelanden, menurut Sri Margno, Dosen dan seklagus Ketua Jurusan
Ilmu Searah Fakultas Ilmu Budaya, UGM Yogyakarta Bahwa awalnya ketika
Mataram belumra terpecah, hanya ada satu raja, istilah yang dipakai dulu adalah
Bovenlanden (Hasil wawancara Tim Riset dan Dokumentasi Museum Ullen
Sentalu, 20 Juni 2014). Ketika kemudian Mataram terpecah menjadi empat,
mereka (Belanda) kemudian menyebutnya Vorstenlanden.
Istilah Vorstenlanden pada dasarnya adalah juga tandingan istilah
“Mataram”, yang merunut bahasa Sansekerta berarti “tanah air”. Jadi istilah
Vorstenlanden adalah upaya Belanda untuk memadamkan kepercayaan diri
maupu ingatan masyarakat Jawa terhadap kejayaan mereka di masa silam.
1 Toponimi Kasunanan
Surakrata
a. Kampung Gremet
Kelurahan Manahan terdiri kampung Gondang, Depok, Purworejo,
Joho dan Gremet. Gremet merupakan kampung yang berada di Kecamatan
Manahan, Surakarta. Letak Kampung Gremet sangat strategis yaitu
berada di tengah Kota Surakarta, tepatnya berada di sebelah selatan
Stadion Manahan Surakarta. Wilayah kampung Gremet sendiri mencakup
3 RW dan 22 RT. Jalan utamanya adalah jalan Gremet, yang membatasi
wilayah kampung Gremet. Di sebelah selatan ada jalan Sam Ratu Langi;
di sebelah utara adalah jalan Adi Sucipto; dan di sebelah barat dan timur
secara berurutan adalah jalan Mohammad Husni Thamrin dan jalan KS
Tubun (nama kampung yang cukup unik kedengarannya).
Banyak versi yang menceritakan asal-usul nama kampung tersebut.
6