Page 26 - FISIKA DASAR
P. 26

BAB 2. KINEMATIKA GERAK LURUS                                               25


                       atau, dengan membagi kedua ruas dengan ∆t, akan didapatkan percepatan


                                                              ∆v     v 2
                                                    a = lim       =    .                        (2.8)
                                                         ∆t→0 ∆t     r



                       Arah percepatannya searah dengan arah perubahan kecepatan ∆~v, untuk

                       ∆t yang sangat kecil, akan tegak lurus terhadap arah kecepatan ~v mengarah

                       ke pusat lingkaran. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal,

                       dengan besar yang konstan dan selalu mengarah ke pusat lingkaran.

                           Untuk gerak melingkar dengan kelajuan yang tidak konstan, dapat dianal-

                       isa dengan menuliskan vektor kecepatan sebagai ~v = vˆu, dengan ˆu adalah

                       vektor satuan searah dengan arah kecepatan, dan menyinggung (tangensial

                       terhadap) lintasan. Dengan menderivatifkan vektor kecepatan ini, diperoleh


                                                       dvˆu     dv     dˆu
                                                  ~a =      = ˆu   + v                          (2.9)
                                                        dt      dt     dt



                       suku pertama disebut sebagai suku percepatan tangensial


                                                           dv
                                                      ~a t =  ˆ u = a t ˆu                     (2.10)
                                                            dt



                       sedangkan pada suku kedua,


                                                    dˆu     dθ       v
                                                        = −    ˆ r = − ˆ                       (2.11)
                                                                       r
                                                     dt      dt      r

                       dengan ˆ adalah vektor satuan arah radial. Maka suku kedua ini tidak lain
                               r
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31