Page 47 - E- Modul Praktikum Kimia Organik Dasar Model GILBE
P. 47

E-modul Praktikum Kimia Organik Dasar
                                                   Model Guided Inquiry Lesson Based On Ethnoscience (GILBE)





                                                                              Sintesis

                                                                          BioGummy







        Prinsip Dasar Sintesis Bio-Gummy

             Beberapa prinsip dasar yang diterapkan dalam pembuatannya:

            1. Enkapsulasi Bahan Bioaktif: Untuk memastikan nutrisi atau zat bioaktif

               (seperti  vitamin,  mineral,  probiotik,  atau  ekstrak  tumbuhan)  tetap  stabil
               dan terlindungi dari degradasi selama proses pembuatan dan penyimpanan

               teknologi enkapsulasi sering digunakan.
            2. Penggunaan  Bahan  Pembentuk  Gel:  Bio-gummy  biasanya  menggunakan

               gelatin  atau  pektin  sebagai  bahan  pembentuk  gel.  Gelatin  berasal  dari
               kolagen, sementara pektin adalah polisakarida dari dinding sel tanaman.

               Bahan ini memungkinkan terbentuknya tekstur kenyal dan lentur, dengan
               proses pemanasan dan pendinginan yang memicu terbentuknya struktur gel

               yang stabil.
            3. Pemilihan  Pemanis  dan  Pengawet  Alami:  Untuk  membuat  bio-gummy

               lebih sehat, pemanis dan pengawet alami sering digunakan.
            4. Prinsip  Green  Chemistry:  Pembuatan  bio-gummy  sering  menerapkan

               beberapa  prinsip  green  chemistry  seperti  menggunakan  bahan  baku
               terbarukan (renewable feedstocks), menghindari senyawa berbahaya, dan

               meminimalkan limbah. Misalnya, menggunakan ekstrak tumbuhan sebagai

               sumber  vitamin  atau  antioksidan  merupakan  langkah  yang  mendukung
               prinsip keberlanjutan.

            5. Pengendalian  pH  dan  Suhu:  Bahan-bahan  aktif  di  dalam  bio-gummy
               seperti  vitamin  atau  probiotik  sering  kali  sensitif  terhadap  pH  dan  suhu.

               Oleh  karena  itu,  kontrol  ketat  terhadap  pH  dan  suhu  dalam  proses
               pembuatannya  sangat  penting  untuk  mencegah  degradasi  komponen

               bioaktif dan mempertahankan kualitas nutrisi dari produk akhir.
                                                                                      (Kareem et al., 2024)








                                                          35
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52