Page 32 - E-modul Kesetimbangan Kimia Berbasis Model PjBL untuk Fase F
P. 32
B. Kesetimbangan Kimia dalam Dunia Industri
3. Proses Deacon
Proses Deacon dikembangkan oleh Henry Deacon pada tahun 1874. Proses
ini bertujuan untuk mengubah hidrogen klorida (HCl), yang menjadi produk
samping dari berbagai reaksi industri, menjadi klorin (Cl₂) dan air (H₂O). Proses
Deacon awalnya dijalankan dengan menggunakan bantuan katalis tembaga
klorida (CuCl₂). Namun, katalis ini memiliki kelemahan karena tidak stabil pada
suhu tinggi sehingga mudah menguap. Oleh karena itu, industri-industri kimia
mengembangkan berbagai katalis baru, seperti rutenium oksida (RuO₂) yang
lebih stabil pada suhu rendah dan efisien dalam menghasilkan klorin.
Reaksi kesetimbangan pada Proses Deacon melibatkan reaksi antara HCl
dan oksigen (O₂) dengan persamaan berikut:
4 HCl(g) + O₂(g) ⇌ 2 Cl₂(g) + 2 H₂O(g) ∆H = –1,47 kJ
Karena reaksi ini bersifat eksotermis, kesetimbangan reaksi akan bergeser ke
arah pembentukan Cl₂ (produk) pada suhu yang lebih rendah. Agar reaksi
berlangsung dengan cepat, penggunaan katalis RuO₂ pada TiO₂ membantu
mengubah HCl menjadi Cl₂ tanpa memerlukan suhu yang sangat tinggi. Adapun
proses pembentukan Cl₂ dari Proses Deacon dapat dilihat dari Gambar 16
berikut.
H₂O H₂SO₄
Kuarsa
Katalis Cl₂(g) +
(RuO₂) H₂O(g)
Gas
panas
HCl(g)
+ O₂(g)
Ruang oksidasi Pendingin Tungku Tungku
atau katalis pencucian pengeringan
Gambar 16. Proses Deacon
E-Modul Kesetimbangan Kimia Berbasis Model Project Based Learning (PjBL) 16