Page 42 - E-modul Kesetimbangan Kimia Berbasis Model PjBL untuk Fase F
P. 42
RANGKUMAN
1. Proses Haber-Bosch
Proses Haber-Bosch menerapkan prinsip kesetimbangan kimia untuk produksi
amonia (NH₃) yang menjadi bahan baku utama pembuatan pupuk dan bahan
kimia lainnya. Reaksi ini berlangsung dengan ciri-ciri sebagai berikut:
• Reaksi eksoterm: Suhu sedang (sekitar 400-500°C) digunakan agar reaksi
berlangsung cukup cepat.
• Tekanan: Tekanan 140-340 atm diterapkan untuk menggeser kesetimbangan
ke arah produk (amonia) karena volume gas berkurang saat terbentuk amonia.
• Katalis: Penggunaan katalis besi (Fe) dengan promotor Al₂O₃ dan K₂O
mempercepat reaksi tanpa memengaruhi posisi kesetimbangan.
2. Proses Kontak
Proses Kontak menerapkan prinsip kesetimbangan kimia untuk produksi asam
sulfat (H₂SO₄), yang sangat penting dalam berbagai industri. Proses ini
memiliki karakteristik kesetimbangan sebagai berikut:
• Reaksi eksoterm: Reaksi ini memerlukan suhu optimal sekitar 450°C.
• Tekanan: Tekanan 2-3 atm cukup untuk menghasilkan laju reaksi yang baik
karena perubahan volume gas yang terlibat relatif kecil.
• Katalis: Penggunaan katalis V₂O₅ mempercepat reaksi tanpa menggeser
kesetimbangan.
3. Proses Deacon
Proses Deacon menerapkan prinsip kesetimbangan kimia untuk mengubah
hidrogen klorida (HCl) menjadi klorin (Cl₂), yang merupakan bahan penting
dalam industri kimia. Proses ini memiliki karakteristik kesetimbangan sebagai
berikut:
• Reaksi eksoterm: Proses ini efektif pada suhu rendah, yang meningkatkan
jumlah klorin yang dihasilkan.
• Katalis: Penggunaan katalis seperti RuO₂ pada TiO₂ mempercepat reaksi dan
stabil pada suhu lebih rendah, sehingga memungkinkan konversi HCl menjadi
Cl₂ dengan efisien tanpa mengubah posisi kesetimbangan.
E-Modul Kesetimbangan Kimia Berbasis Model Project Based Learning (PjBL) 26