Page 162 - Penerapan Teaching Factory di Balai Pelatihan Pertanian - Jamaluddin Al Afgani
P. 162
Bagi peserta pelithan tentu saja berpikir kritis itu tidak
diperoleh seketika, karena itu untuk mencapainya, haruslah
dilatih secara rutin, dibangun, dibiasakan. Misalnya melalui
kebiasaan bertanya, melalui melihat sesuatu secara kritis
dan fokus, melalui penyelesaian sebuah proyek dan
sebagainya. Banyak ahli berpendapat bahwa berpikir kritis
adalah sebuah keterampilan dan kemampuan yang sangat
perlu dilatih sedini mungkin dan sesering mungkin.
Pembentukan keterampilan pemikiran kritis seharusnya
dititikberatkan dalam proses belajar mengajar
(pembelajaran) di dalam kelas.
Mengutip apa yang dikemukakan oleh Kennedy et al.
(1991) bahwa keterampilan berpikir kritis dapat dipakai
sebagai dasar bagi masukan (input) atau perolehan ilmu
pengetahuan kepada peserta pelatihan, termasuk berpikir
kritis dalam melihat mata pelajaran tertentu. Menurut
Kennedy et al. (1991) dalam melaksanakan berpikir kritis
beberapa tindakan praktis dapat dilakukan peserta didik
berikut ini:
a. Membedakan fakta dengan tuduhan/dakwaan.
b. Membedakan informasi yang terkait dan yang tidak.
c. Memutuskan apa yang benar dan tepat dari sebuah
pernyataan.
d. Melihat masalah yang terlalu dalam dan sukar.