Page 13 - Modul Kegiatan Belajar 7
P. 13
Fakultas Teknik
Keselamatan & Kesehatan Lingkungan Kerja
bekerja. Ketajaman pendengaran akan menurun sesuai dengan
peningkatan usia seseorang.
3) Peraturan Mengenai Kebisingan di Tempat Kerja
Nilai Ambang Batas Kebisingan angka dB yang dianggap
aman untuk sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari
atau 40 jam/minggu sebaiknya tidak melebihi 85 dBA. Pemaparan
kebisingan yang keras selalu di atas 85 dBA, dapat menyebabkan
gangguan pendengaran. Biasanya ketulian akibat kebisingan terjadi
tidak seketika sehingga pada awalnya tidak disadari oleh manusia.
Baru setelah beberapa waktu terjadi keluhan kurang pendengaran
yang sangat mengganggu dan dirasakan sangat merugikan.
Gangguan kesehatan lainnya selain gangguan pendengaran
biasanya disebabkan karena energi kebisingan yang tinggi mampu
menimbulkan efek viseral, seperti perubahan frekuensi jantung,
perubahan tekanan darah, dan tingkat pengeluaran keringat.
Proses evaluasi kebisingan dilakukan dengan
memperbandingkan hasil pengukuran dengan Nilai Ambang Batas
(NAB) yang berlaku. NAB kebisingan di industri telah diatur di
dalam SK Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/Men/1999 yang
mengatur lama kerja (waktu) yang diizinkan dalam taraf
kebisingan tertentu. Untuk 8 jam kerja/hari dihitung rata-rata
waktu pekerja terpajan terhadap setiap taraf kebisingan atau rata-
rata pajanan yang dibebani waktu (Time weighted average
concentration/TWA). Selain peraturan tersebut, NAB kebisingan
juga diatur dalam SK Menteri Kesehatan No.
1405/Menkes/SK/XI/2002. Baku mutu/Nilai ambang batas bagi
paparan kebisingan dinyatakan dalam lama kerja.
6. Pengendalian Kebisingan
Program perlindungan pendengaran dapat mencegah kerusakan
pendengaran, meningkatakan status kesehatan fisik dan mental kerja,
113

