Page 31 - MODUL NAM
P. 31

anak  akan  mampu  berpikir,  berperasaan  dan  berperilaku  sesuai  dengan  akhlak

                        mulia. Keteladanan dan pembiasaan dalam pendidikan sangat dibutuhkan karena
                        anak  lebih  banyak  mencontoh  perilaku  atau  sosok  figur  yang  diidolakannya

                        termasuk  gurunya,  pembiasaan  juga  tak  kalah  pentingnya  dalam  kegiatan

                        pembelajaran (Kuswanto et al., 2021). Ini disebabkan karena pada masa anak usia
                        dini anak berada pada fase peniruan (imitasi). Jadi, apapun kejadian-kejadian yang

                        terjadi  di  sekitar  lingkungan  anak  akan  sangat  cepat  diserap  dan  ditiru  untuk
                        dijadikan sebuah kebiasaan. Jika kebiasaan-kebiasaan yang dilihat anak cenderung

                        ke  arah  negatif  maka  kecenderungan  perilaku  menyimpang  sebaliknya  apabila

                        kebiasaan-kebiasaan  yang  dilihat  anak  cenderung  ke  arah  positif  maka
                        kecenderungan perilaku sesuai dengan norma yang ada. Maka dari itu kita sebagai

                        guru harus memberikan contoh perilaku yang baik sesuai dengan nilai agama dan
                        moral  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Kebiasaan  atau  kegiatan  rutin  yang  dapat

                        dilakukan  setiap  hari  untuk  menanamkan  nilai  agama  dan  moral  kepada  anak
                        supaya memiliki perilaku baik dapat dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut

                        (Ananda, 2017):

                        1.  Bentuk Kegiatan Pengembangan Nilai Agama di PAUD
                            Dalam  pelaksanaannya  guru  dapat  mengembangkan  strategi  pembelajaran

                        dalam  bentuk  kegiatan  terprogram,  kegiatan  rutin,  kegiatan  spontan,  dan
                        keteladanan sebagai berikut:

                        a.  Secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu

                           tertentu untuk memenuhi kebutuhan anak secara individual, kelompok, dan atau
                           klasikal di dalam maupun di luar kelas.

                        b.  Kegiatan  pengembangan  agama  secara  tidak  terprogram  dapat  dilaksanakan
                           sebagai berikut:

                        1) Kegiatan  Rutin,  yaitu  kegiatan  yang  dilakukan  terjadwal,  seperti:  berdo’a,

                           ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan
                           kesehatan diri.

                        2)  Kegiatan  Spontan,  adalah  kegiatan  tidak  terjadwal  dalam  kejadian  khusus
                           seperti:  pembentukan  perilaku  memberi  salam,  membuang  sampah  pada

                           tempatnya, antri, mengatasi pertengkaran, dan lain-lain.




                                                              24
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36