Page 21 - BUKU SAKU MELVA
P. 21

BIOTEKNOLOGI





                                          PADA TUMBUHAN




                       Bioteknologi tanaman adalah salah satu bagian bioteknologi yang memfokuskan diri pada
               bidang  tanaman.  Bioteknologi  tanaman  telah  berperan  dalam  menghasilkan  tanaman  pangan
               dengan  kandungan  gizi  yang  lebih  tinggi,  tanaman  yang  tahan  terhadap  serangan  hama,  dan
               tanaman yang menghasilkan senyawa bermanfaat sehingga dapat dijadikan sebagai obat herbal
               tanaman.
                       Bioteknologi  tanaman  meliputi  kultur  jaringan  dan  rekayasa  genetika.  Kultur  jaringan
               berkaitan dengan rekaya genetika, karena pengerjaan rekayasa genetika kebanyakan dilakukan
               secara in vitro di laboratorium. Selain itu, sistem regenerasi tanaman transgenik membutuhkan
               ilmu  kultur  jaringan,  sehingga  orang  yang  bekerja  dalam  bidang  rekayasa  genetika  harus
               mengetahui prinsip-prinsip kerja dalam kultur jaringan.
                       Pemuliaan  tanaman  konvensional  dan  pemuliaan  tanaman  modern  atau  bioteknologi
               tanaman  sama-sama  bertujuan  untuk  mendapatkan  individu  tanaman  dengan  karakter  unggul
               yang secara genetik sudah mengalami modifikasi. Namun terdapat perbedaan antara pemuliaan
               tanaman konvensional dan pemuliaan tanaman modern dalam hal modifikasi yang terjadi pada
               genom tanaman.
                       Pemuliaan  tanaman  konvensional  menggunakan  cara  persilangan  untuk  memperoleh
               individu  tanaman  yang  unggul,  sehingga  membutuhkan  waktu  relatif  lama.  Sedangkan
               pemuliaan tanaman modern melakukan modifikasi genetik dengan melakukan insersi gen asing
               (yang membawa sifat unggul yang kita inginkan) secara langsung pada genom tanaman.

                   A. KULTUR JARINGAN TANAMAN

                       Kultur jaringan merupakan metode perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan teknik
               menumbuhkan eksplan pada medium yang mengandung zat hara yang sesuai dengan kebutuhan
               eksplan pada kondisi yang aseptik dan lingkungan yang terkendali. Eksplan adalah bahan tanam
               yang dapat berupa protoplasma (sel yang sudah dihilangkan dinding selnya), jaringan, organ, dan
               embrio.  Kondisi  aseptik  yaitu  ruangan,  media,  alat  tanam,  dan  eksplan  harus  dalam  kondisi
               aseptik (keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit).
                       Lingkungan  terkendali  maksudnya  adalah  suhu  dan  cahaya  terkendali.  Langkah-
               langkah  dalam  melakukan  kultur  jaringan  adalah  sebagai  berikut:  yang  pertama  memilih
               tanaman induk sebagai sumber eksplan ( tanaman yang dipilih adalah tanaman yang sudah jelas
               jenis, varietas, spesies, dan juga bebas dari hama dan penyakit). Sedangkan kedua melakukan
               inisiasi  kultur,  yang  ketiga  melakukan  sterilisasi  pada  seluruh  alat  yang  digunakan  dan  juga
               bahan  tanam.  Untuk  yang  keempat  yaitu  multiplikasi  atau  penggandaan  tunas  atau  embrio
               tanaman,  yang  kelima  pengakaran,  dan  yang  terakhir  adalah  aklimatisasi  atau



                                                                                                           18
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26