Page 16 - KATALOG ABSOLUTE BORNEO
P. 16

ABSOLUTE BORNEO
       Sebuah Retorika Budaya yang Membuat Kita Hampir Gila
       Oleh Mbah Dinan
       ----------------------------------------------------------------------------------
                                                                        Kita tidak bisa memaksa waktu kembali.
                                                                        Saat  ini  sejarah  hanya  menjadi
                                                                        kenangan,  yang  berserakan  menjadi
                                                                        artefak  di  sudut-sudut  kota,  diantara
                                                                        k e r e m a n g a n   w a ru n g   k o p i ,   d a n
                                                                        tergeletak  di  pasar-pasar  yang  selalu
                                                                        sibuk  menjelang  subuh.  Kenangan  itu
                                                                        bernama Kebudayaan. Kita terlalu sibuk
                                                                        menghitung  waktu,  sementara  wajah
                                                                        peradaban  kian  berubah.  Kita  dipaksa
                                                                        berjudi  dengan  nasib  yang  kian  tak
                                                                        menentu,  sementara  kita  melupakan
                                                                        wajah  lugu  anak-anak  kita.  Kebodohan
                                                                        makin  kita  rasakan,  ketika  mereka
                                                                        meminta kita bercerita tentang sejarah
                                                                        purba,  tentang  tradisi  yang  semakin
                                                                        kabur dalam ingatan.

                                                                        Seni  rupa  tidak  bisa  hanya  diartikan
       sebagai implementasi garis, warna dan bentuk, namun dia juga sebuah cerita yang dibahasakan
       dalam bentuk berbeda, mengenai fakta berbeda dan harus dicerna dalam dimensi pikir berbeda
       dari biasanya. Seni rupa tidak melulu bercerita tentang bagaimana sebuah keindahan disusun
       dan dimaknai berdasarkan ego sentris seniman. Dia dilahirkan karena gejolak kontradiksi fakta
       yang biasanya bertentangan dengan norma hidup. Seniman tidak melulu mencontoh sebuah
       fakta kejadian apa adanya, namun lebih memilih menampilkan dalam dimensi pikir berbeda lalu
       menyadurnya  kedalam  bingkai  karya.  Kompleksitas  fakta  tidak  dijabarkan  dalam  bahasa
       keseharian, tetapi disadur dalam bahasa garis dan warna.





      14      Pameran Seni Rupa UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat 2024
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21