Page 21 - KATALOG ABSOLUTE BORNEO
P. 21
kebudayaan. Kita terlalu asik dengan berbagai strategi dan konsep, namun hanya tersimpul
dalam reka rupa masa depan. Namun kita melupakan apa yang disadur dalam sejarah tradisi itu
sendiri.
Pada sisi yang lain, ketika tradisi dijadikan objek rekonstruksi kesenian, maka
tradisi akan cenderung berubah drastis, bahkan bisa saja menjadi bentuk baru
yang menghilangkan jejak aslinya. Hal ini terjadi karena salah memahami
rekonstruksi kebudayaan. Rekonstruksi kesenian seharusnya diletakkan pada
perubahan pola pandang masyarakatnya, hingga tumbuh kesadaran akan
pentingnya keberadaan tradisi dalam kehidupan mereka. Dari situ akan
tumbuh semangat untuk melestarikan seni tradisi oleh pemiliknya sendiri.
Pelestarian inilah yang nantinya dapat dikaji menjadi bentuk baru yang tidak
meninggalkan pakem dan nilai budaya yang ada didalamnya.
Dunia modern memaksa tradisi menjadi barang komodikasi yang merujuk
pada perubahan menjadi sajian panggung ekonomis. Kesenian tradisi
dikembangkan untuk bisa memenuhi aturan pasar, sehingga lebih menarik
dalam penampilannya yang baru dan lebih mempunyai kekuatan nilai jual.
Kesenian tradisi yang semula sebagai subjek pengetahuan, kebijakan, dan
kearifan lokal masyarakat, sekarang berubah menjadi objek jual beli melalui
proses reproduksi budaya.
Karya rupa dalam ruang Absolute borneo tidak bisa membawa persepsi yang
biasa. Karya seni seharusnya dibaca bebas agar tidak mempersempit
pemaknaan karya itu sendiri. Koridor pemikiran umum selayaknya
ditinggalkan diluar ruang pamer, dan masuklah dengan kekosongan akal,
karena dari sana kita mudah memahami suatu kebaruan sesuai dengan
pengalaman batin dan semangat kekaryaan. Karya-karya dalam pameran
Absolute Borneoa tidak bisa dipandang sebagai susunan ide yang acak, lalu
dilahirkan begitu saja dalam bingkai karya tanpa konsep. Absolute Borneo
adalah bahasa rasa yang bercerita tentang sisi lain dari kehidupan Kalbar,
tentang sejarah purba yang kebanyakan luput dari perhatian manusia.
Pameran Seni Rupa UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat 2024 19