Page 17 - E-MODUL_NI WAYAN ARIATI_1917011053
P. 17
Pendapatan perorangan siap dijalankan (Disposable Income)
5. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Hasil perhitungan pendapatan nasional tergantung pada metode atau pendekatan yang
digunakan. Terdapat tiga pendekatan yang digunakan dalam menghitung pendapatan
nasional yaitu pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan
pendapatan.
a. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Perhitungan pendapatan nasional menggunakan metode pendekatan produksi
dilakukan dengan menjumlahkan nilai produksi tiap-tiap sector ekonomi atau
menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari seluruh kegiatan
ekonomi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Mulai tahun 2014 Badan Pusat
Statistik (BPS) menghitung komponen perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan produksi terdiri dari tuju belas sector ekonomi. Komponen yang
diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi
terdiri atas sector berikut.
1. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
2. Sektor pertambangan dan penggalian.
3. Sektor industri pengolahan.
4. Sektor pengadaan listrik dan gas.
5. Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang.
6. Sektor konstruksi.
7. Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
8. Sektor transportasi dan pergudangan.
9. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
10. Sektor informasi dan komunikasi.
11. Sektor jasa keuangan dan asuransi.
12. Sektor real estate.
13. Sektor jasa perusahaan.
14. Sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan sosial wajib.
15. Sektor jasa pendidikan.
16. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
17. Sektor jasa lain
Untuk menghindari penghitungan ganda, dalam menghitung PDB dengan metode
produksi yang dijumlahkan adalah nilai tambah tiap-tiap sektor. Nilai tambah
adalah sumbangan perusahaan terhadap produksi nasional. Penghitungan nilai
11

