Page 18 - E-MODUL_NI WAYAN ARIATI_1917011053
P. 18
tambah adalah biaya atau harga bahan baku output dikurangkan dari harga produk
perusahaan atau input.
Jumlah output tiap-tiap sector merupakan jumlah output seluruh pereknomian.
Terdapat kemungkinan output ysng dihasilkan suatu perekonomian merupakan
input sector ekonomi lain, misalnya perabot rumah tangga (lemari). Pada produk
perabot rumah tangga terkandung beberapa nilai seperti produk toko (sector
perdagangan), produksi pabrik mebel (sector industri), pabrik kaca dan
perlengkapan lemari (sector industri), dan produksi kayu (sector kehutanan).
Dengan demikian terdapat kemungkinan terjadi perhitungan ganda (double
counting) atau bahkan perhitungan berulang-ulang (multiple counting). Untuk
menghindari perhitungan ganda, dalam menghitung PDB dengan metode produksi
yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) tiap-tiap sector. Ditinjau dari
pendeketan produksi secara sistematis, pendapatan nasional dapat dirumuskan
sebagai berikut.
{(Q 1P 1) + (Q 2P 2) + ……+ (Q nP n)}
Keterangan
Y = Pendapatan Nasional
Q = Jumlah barang dan atau jasa
P = Harga barang dana tau jasa
1,2,3,… n = Jenis narang dana tau jasa
Table 2 Contoh Perhitungan Nilai Tambah
No Jenis Kegiatan Nilai Produksi Nilai Tambah
1 Mengambil Kayu Rp. 70.000 Rp. 70.000
2 Mengregaji Papan Rp. 230.000 Rp. 160.000
3 Membuat Perabot Lemari Rp. 650.000 Rp. 420.000
4 Menjual Perabot Lemari di Toko Rp. 900.000 Rp. 250.000
Rp. 900.000
Dari perhitungan diatas, besar sumbangan bagi pendapatan nasional adalah jumlah
seluruh nilai tambah produk lemari sebesar Rp. 900.000,00 atau harga akhir dari
produk lemari toko mebel. Proses perhitungan dengan cara menjumlahkan nilai
tambah yang dihasilkan sebagai sector perekonomian bertujuan sebagai berikut.
1. Mengetahui sumbangan berbagai sector ekonomi dalam perhitungan
pendapatan nasional.
2. Menghindari perhitungan ganda karena yang dihitung hanya nilai produk neto.
12

