Page 180 - AKIDAH AKHLAK_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 180

Quraisy Makkah. “Ali” adalah nama pemberian Rasulullah Saw.  yang artinya tinggi.

                    Beliau diangkat menjadi khalifah ar-Rasyidin ke-4 menggantikan khalifah Usman bin
                    Affan Ra.

                           Suatu  hari  Abu  Thalib  (paman  Rasulullah  Saw.  sekaligus  ayah  Ali  bin  Abi
                    Thalib  Karamallahu  wajhah)  mengalami  kebangkrutan  dalam  usahanya.  Lalu    Abu

                    Thalib mengirim putra-putranya ke saudara-saudaranya diasuh. Rasulullah istri beliau
                    (Siti Khadijah al-Kubra) memilih Ali bin Abi Thalib untuk diasuh. Rasulullah Saw. juga

                    pernah diasuh Abi Thalib sepeninggal kakek beliau Abdul Muthalib. Dalam pengasuhan

                    Rasulullah Saw., belaiu sering diperlakukan dengan  istimewa karena selain Rasulullah
                    tidak memiliki putera laki-laki, saudara sendiri, dan kecerdasan otak serta budi pekerti

                    Ali yang mulia. Tumbuhlah Ali bin Abi Thalib menjadi laki-laki dewasa yang gagah-

                    berani, berilmu, dan berbudi pekerti luhur. Bersama Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib
                    adalah golongan orang-orang yang mula-mula masuk Islam. Ali bin Abi Thalib adalah

                    orang  kedua  setelah  Rasulullah  Saw.  yang  mempercayai  turunnya  wahyu  Rasulullah
                    Saw. yang pertama.  Pada waktu  itu usia Ali masih 10 tahun. Kemudian berikutnya

                    disusul Siti Khadijah dan sahabat-sahabat yang lain.
                           Rasulullah  Saw.  melabelkan  Ali  bin  Abi  Thalib      bukan  “Ra.”  (Radhiyallahu

                    anhu) sebagaimana label/ sebutan setelah nama sahanat-sahabat yang lain, tetapi khusus

                    sahabat  Ali  bin  Abi  Thalib  dilabelkan  Karamallahu  wajhah.  Kenapa  Karamallahu
                    wajhah?  Kata  Rasulullah  Saw.  karena  Ali  satu-satunya  orang  yang  tidak  pernah

                    menyembah  berhala  walaupun  tidak  langsung  beragama  Islam,  lalu  Ali  berwajah
                    tampan  (bersinar  keilmuan),  dan  Ali  tiak  pernah  membuka  aurat.  Rasulullah  Saw.

                    senantiasa mendoakan keponakannya itu senantiasa mendapatkan kemulaiaan dari Allah
                    Swt. karena sifat-sifat luhur yang dimiliki Ali bin Abi Thalib.

                           Kecerdasan  Ali  bin  Abi  Thalib  diakui  Rasulullah  Saw.  sehingga  beliau  layak

                    sebagai tempat bertanya sahabat-sahabat lainnya tenang ilmu. Rasulullah Saw. bersabda
                    tentang  keilmuan  Ali  bin  Abi  Thalib  Karamallahu  wajhah:  “Ana  Madinatul  ilmi wa

                    Aliyyun babuha. Faman Aradal madinah fa ya’tihamin babihi”. Artinya : “Akulah kota

                    ilmu dan Ali-lah pintunya. Barang siapa yang mau memasuki kota, hendaklah ia datang
                    melalui  pintunya”. Hadis  ini sanadnya bersambung langsung sampai Rasulullah Saw.

                    Makna sabda Rasulullah Saw. tersebut adalah jika ada seseorang yang ingin mendalami
                    suatu ilmu sebelum sampai ke Rasulullah Saw. dianjurkan berguru kepada Ali bin Abi

                    Thalib terlebih dahulu. Betapa mulia pribadi Ali bin Abi Thalib Karamallahu wajhah
                    sehingga Rasulullah Saw. saja mengakui kehebatan keilmuan beliau. Subahanallah.






               172                                           AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS 7
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185