Page 183 - AKIDAH AKHLAK_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 183

Ali  bin  Abi  Thalib  berkata:  “Demi  Allah,  aku  tidak  sedikit  pun  merasa  benci

                    menumpahkan  darahmu’.  Amar  bin  Abdi  Wud  marah  dan  turun  dengan  menghunus
                    pedangnya seperti kilatan api, lalu bergegas menantang Ali dengan penuh emosi. Ali

                    pun  tidak  takut  menghadapi  Amar  dengan  sebuah  perisai  lalu  Amar  menyabetkan
                    pedangnya hingga menancap pada perisai dan melukai kepala Ali.  Lalu Ali membalas

                    memukulkan pedangnya ke pundak Amar sehingga musuh beliau itu tersungkur hingga
                    terdengarlah suara gaduh para prajurit Islam. Rasulullah Saw. mendengar suara takbir

                    berkumandang dan mengetahui bahwa Ali telah menewaskan musuhnya. kembali lagi

                    kemenangan  ada  di  pihak  kaum  muslimin.  Ali  bin  Abi  Thalib  lalu  menghadap
                    Rasulullah  dan Rasulullah mencium beliau dengan berurai air mata. Hal ini semakin

                    menguatkan  Rasulullah  Saw.  bahwa  Ali  bin  Abi  Thalib  Karamallahu  wajhah  sangat

                    ahli mengatur strategi perang.
                           Perang  selanjutnya  adalah  perang  Khaibar,  yaitu  perang  yang  timbul  karena

                    kaum Yahudi mengkhianati perjanjian  Hudaibiyah, yang sebelumnya sudah disepakati
                    oleh kaum Yahudi kaum muslimin. Karena perang ini terjadi di benteng Khaibar, maka

                    perang ini disebut perang Khaibar. Di saat para sahabat tidak mampu membuka benteng
                    Khaibar yang kokoh, Rasulullah bersabda: “Besok, akan aku serahkan bendera kepada

                    seseorang  yang  tidak  akan  melarikan  diri,  dia  akan  menyerang  berulang-ulang  dan

                    Allah  akan  mengaruniakan  kemenangan  baginya.  Allah  dan  Rasul-Nya mencintainya
                    dan  dia  mencintai  Allah  dan  Rasul-Nya”.  Sabda  Rasulullah  Saw.  membuat  semua

                    sahabat  mendambakan    bisa  mendapatkan  kehormatan  itu.  Ternyata  yang  dimaksud
                    seseorang  itu  adalah  Ali  bin  Abi  Thalib  Karamallahu  wajhah.  Beliau  mampu

                    menghancurkan  benteng  Khaibar  dan  berhasil  membunuh  seorang  prajurit  yang
                    bernama Marhab (yang dianggap paling berani di pihak musuh).  Beliau  sekali menebas

                    dan  memukul  terbelahlah  menjadi  dua  bagian  tubuh  Marhab.  Maha  Suci  Allah  yang

                    telah melindungi hamba-hamba-Nya di jalan kebenaran.


























               AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS 7                                                       175
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188