Page 107 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\buku refisi penting\terbaru\
P. 107
Fisika Modern Terintegrasi Etnosains
Salah satu masalah para ilmuwan menjelang akhir abad ke-19 ketika
mencoba untuk memahami cara di mana atom berinteraksi dengan radiasi
(cahaya). Cara termudah adalah dengan melihat panas objek. Sebuah benda
panas memancarkan energi elektromagnetik, dan semakin panas benda,
semakin banyak energi yang memancarkan panjang gelombang yang lebih
pendek (kurva radiasi benda hitam). Para ilmuwan menggunakan ide dari
'benda hitam' karena seperti menyerap semua radiasi yang jatuh di atasnya.
Sebuah benda hitam bisa menjadi bola berongga dengan lubang kecil di satu
sisi. Setiap radiasi, seperti cahaya, yang bisa masuk melalui lubang akan
mengalami beberapa refleksi dan tidak mungkin untuk melarikan diri. Ketika
benda hitam dipanaskan, pertama kali bersinar, menjadi merah-panas dan
akhirnya putih-panas, memberikan radiasi. Ada sangat sedikit radiasi pada
panjang gelombang pendek dan lagi sangat sedikit pada panjang panjang
gelombang tetapi sebagian besar energi yang terpancar dalam panjang
gelombang middle band. Pergeseran puncak intensitas ketika temperatur
benda semakin tinggi bergeser kearah panjang gelombang lebih pendek Di
sinilah konflik muncul. teori klasik menyatakan bahwa benda hitam akan
memiliki tak terbatas jumlah energi pada panjang gelombang terpendek. jadi
semua radiasi benda hitam harus mampu menghasilkan banyak energi
frekuensi tinggi, khususnya di ultraviolet dan seterusnya. Hal ini dikenal sebagai
bencana 'Ultraviolet '. Sebuah hukum, yang dikenal sebagai Hukum Rayleigh-
Jeans, bisa menjelaskan pengamatan di sisi frekuensi rendah dari spektrum.
Wilhelm Wien (1864-1928) mengembangkan hukum yang memprediksi panjang
gelombang di mana puncak kurva terjadi pada suhu apapun(Jewett, 2010:276).
7.2.2 Konsep Radiasi Benda Hitam
Hasil pekerjaan Maxwell dan Hertz telah membawa kesimpulan penting
bahwa cahaya, radiasi panas, dan gelombang radio adalah gelombang
99
DAFTAR ISI

