Page 4 - tugas flip pdf comporate edition
P. 4
digelarnya berbagai upacara penting kerajaan. Pada masa puncak kejayaannya,
sejarawan menduga bahwa ratusan pendeta brahmana dan murid-muridnya berkumpul
dan menghuni pelataran luar candi ini untuk mempelajari kitab Weda dan melaksanakan
berbagai ritual dan upacara Hindu. Sementara pusat kerajaan atau keraton kerajaan
Mataram diduga terletak di suatu tempat di dekat Prambanan di Dataran Kewu.
2. Ditelantarkannya Candi Prambanan
Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur oleh Mpu
Sindok, yang mendirikan Wangsa Isyana. Penyebab kepindahan pusat kekuasaan ini
tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi sangat mungkin disebabkan oleh letusan hebat
Gunung Merapi yang menjulang sekitar 20 kilometer di utara candi Prambanan.
Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan kekuasaan. Setelah
perpindahan ibu kota, candi Prambanan mulai telantar dan tidak terawat, sehingga
pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.
Bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi hebat pada
abad ke-16. Meskipun tidak lagi menjadi pusat keagamaan dan ibadah umat Hindu,
candi ini masih dikenali dan diketahui keberadaannya oleh warga Jawa yang menghuni
desa sekitar. Candi-candi serta arca Durga dalam bangunan utama candi ini mengilhami
dongeng rakyat Jawa yaitu legenda Rara Jonggrang. Setelah perpecahan Kesultanan
Mataram pada tahun 1755, reruntuhan candi dan sungai Opak di dekatnya menjadi tanda
pembatas antara wilayah Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta (Solo).
3. Penemuan kembali Candi Prambanan
Penduduk lokal warga Jawa di sekitar candi sudah mengetahui keberadaan candi
ini. Akan tetapi mereka tidak tahu latar belakang sejarah sesungguhnya, siapakah raja
dan kerajaan apa yang telah membangun monumen ini. Sebagai hasil imajinasi, rakyat
setempat menciptakan dongeng lokal untuk menjelaskan asal-mula keberadaan candi-
candi ini; diwarnai dengan kisah fantastis mengenai raja raksasa, ribuan candi yang
dibangun oleh makhluk halus jin dan dedemit hanya dalam tempo satu malam, serta
putri cantik yang dikutuk menjadi arca. Legenda mengenai candi Prambanan dikenal
sebagai kisah Rara Jonggrang.
Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan
Belanda. Candi ini menarik perhatian dunia ketika pada masa pendudukan Britania atas
Jawa. Ketika itu Colin Mackenzie, seorang surveyor bawahan Sir Thomas Stamford
Raffles, menemukan candi ini. Meskipun Sir Thomas kemudian memerintahkan
penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap telantar hingga berpuluh-puluh
tahun. Penggalian tak serius dilakukan sepanjang 1880-an yang sayangnya malah
menyuburkan praktik penjarahan ukiran dan batu candi.
Kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan
memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. Beberapa saat kemudian Isaäc
Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut
ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca dan relief candi

