Page 87 - UKBM BIN XI Genap 2021
P. 87

mobil  dan    tabungan    di  bank  ludes.  (Terisak  pelan)  kami  harus  pindah  ke  tempat
                               tinggal yang lebih kumuh. Parahnya lagi semua kebangkrutan ini karena papa terlibat
                               kasus korupsi dan sekarang dia menjadi buronan polisi (Menangis)
               Brandon        : HAH? Yang bener?!
               Ivan           : Berarti kamu anak buronan?!
               Anna           : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?
               Brandon, Ivan, Anna dan Tommy memasang raut muka tegang dan memandang hina kepada Elsa yang
               sedang menangis.
               Elsa           : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, tapi kalian masih mau kan
                                temenan sama aku? Kita kan bersahabat sejak lima tahun lalu.
               Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat ke arah Brandon yang
               berada disebelahnya.
               Anna           : Ya, kamu tahu sendiri lah, Sa kita ini sekumpulan pemuda-pemuda
                                kaya. Jadi,  mana mungkin kamu bisa menuruti gaya hidup kita?
               Tommy          : Mending kamu pulang dan tengok keadaan orang tuamu, Sa.
               Ivan dan Brandon hanya memandang dingin ke arah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan
               yang sangat sedih.
               Elsa           : Kupikir persahabatan kita selama lima tahun ini berarti. Tetapi ketika
                                aku jatuh  miskin, kalian menempakku begitu saja!
               Brandon        : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah bagus
                                makananmu  kubayari!
               Elsa  bangkit  berdiri  dari  kursinya  kemudian  menatap  sedih  keempat  temannya.  Kemudian  ia
               meninggalkan mereka dan keluar dari cafe.
               Ivan           : Gila si Elsa, masa kita disuruh anggep dia teman sih. Sementara dia
                                udah   melarat. Aku jadi nggak nafsu makan.
               Brandon        : Sama nih, ya udah minta bill aja deh!
               Tiba-tiba Anna yang sudah hampir sampai ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon dan Ivan.
               Anna           : Guys! Barusan aku dapat kabar kalo ada seorang gadis yang ciri-
                                cirinya mirip Elsa hendak lompat dari fly over!
               Ivan           : Serius?!
               Anna           : Masa kayak gini bohong? Coba cek handphone kalian!
               Brandon dan Ivan mengecek handphone masing-masing dan menerima kabar yang sama dari pesan
               broadcast.
               Brandon        : Yuk, kita langsung ke fly over itu! Kamu bareng kita aja, Anna!
                                Hubungi Tommy, suruh dia langsung ke sana.
               Anna, Ivan dan Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan mobil ke
               arah fly over tempat di mana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, handphone Ivan
               berbunyi dan raut muka Ivan berubah menjadi sangat tegang.
               Ivan           : Guys…. Kita terlambat. Elsa melompat dari fly over tersebut dan ia
                                tewas.
               Brandon langsung menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.
               Ivan           : Kita langsung ke Rumah Sakit Permata Biru aja, jenazah Elsa dibawa
                                ke sana.
               Brandon menarik nafas panjang kemudian mengemudikan mobilnya ke arah rumah sakit itu.
               Sesampainya  di  sana, mereka  bertiga  berlari  dan di  depan  ruang  jenazah  sudah  ada  ibu  dan  Helen,
               kakak Elsa yang duduk membisu.
               Anna berlari memeluk Helen.
               Anna           : Kak, maafkan kami. Ini semua salah kami. Kalau kami kasih support
                                ke Elsa,
                               pasti jadinya tidak akan begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja saat
                               ia membutuhkan kami.
               Helen  membalas  pelukan  Anna  dan  mengusap  punggung  Anna  dengan  lembut.  Helen  tidak  dapat
               menahan air matanya.
                                                                                                              10
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92