Page 89 - UKBM BIN XI Genap 2021
P. 89

Kegiatan belajar 2




               Bacalah teks drama di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut!


                                                    Kesehatan Sang Ibu

                 Suatu ketika handphone Fensa bergetar di pagi hari, suatu hal yang tidak lumrah sebab nomor
                 yang tertera adalah nomor kakaknya, Noftavia. Merasakan ada hal yang aneh, di pagi buta
                 sudah menelfon padahal biasanya cukup mengirimkan pesan singkat. Fensa langsung
                 mengangkat  deringan yang pertama.
                 Fensa     :”Halo.. Assalamu’alaikum..”
                 Noftavia:”Wa’alaikumsalam.. Dek, bisa pulang ke rumah sekarang?”
                 Fensa     :”Ada apa mbak?”
                 Noftavia:”Pulang bisa pagi ini juga?”
                 Fensa     :”Ada apa dulu, aku harus berangkat kerja. Kalau alasan tidak masuk tidak jelas bisa
                                  dikeluarkan!”
                 Noftavia:”Ibu dek, ibu masuk rumah sakit. Diabetesnya ternyata belum sembuh total. Pulang
                                  dulu, tengok ibu. Siapa tahu keadaanya bisa lebih baik.”
                 Seketika tumpah air mata Fensa mendengar sang ibu, yang merupakan pecutnya bekerja
                 dengan giat. Kini terbaring di rumah sakit, ketakutan itu seketika muncul. Namun fensa
                 berusaha menepis dengan kuat.
                 Fensa     :”Iya, aku pulang sekarang…!”
                 Telepon ditutup segera, Fensa langsung menyambar tas punggungnya ia masukkan sepasang
                 baju yang mudah diraih. Membawa barang seperlunya, dan bergegas menuju ke halte bus
                 terdekat. Sepanjang perjalanan, air mata tak bisa dibendung seperti air bah banjir Jakarta yang
                 turun dari wilayah Bogor. Fensa sudah tidak peduli dengan sekeliling yang terus mengamati,
                 sebab dalam benaknya hanya ada ibu, ibu, dan ibu. Tidak ada yang lain lagi.
                 Setelah tiga jam perjalanan yang melelahkan dan panjang, akhirnya Fensa sampai di rumah
                 sakit di kabupaten kota kelahirannya. Ia bergegas memencet nomor kakaknya, Noftavia
                 menanyakan ruang rawat sang ibu.
                 Noftavia:”Di ruang manggis, kamar no 4 ya dek. Di sini ada dokter yang masih memeriksa
                 ibu..”
                 Fensa     :”Iya kak..”

                 Sampailah Fensa di kamar sang ibu, di samping ranjang ada dokter dan perawat serta
                 kakaknya tersayang. Sementara di ranjang pesakitan, kini terbaring tubuh malaikat
                 penyemangatnya selama ini. Kaget Fensa melihat keadaan ibunya, namun sang ibu bukannya
                 terlihat sakit tak berdaya. Justrus ulas senyum tersungging penuh ikhlas dan penawar rasa
                 khawatir.
                 Fensa    :”Ibu wajahnya kok bisa begini?”
                 Ibu        :”Tidak apa-apa..”
                 Fensa    :”Dok, ibu kok bisa begini kenapa?”
                 Dokter  :”Ada komplikasi yang cukup rumit dari diabetes yang diderita ibu Anda.”
                 Fensa    :”Apa itu?”
                 Dokter  :”Ada komplikasi di saluran pencernaan, yakni usus dan lambung. Paling para
                                   komplikasi di ginjal. Sehingga membuat ibu Anda sukar membuang sampah dalam
                                   tubuhnya mbak.”
                 Noftavia:”Sudah 2 hari kemarin ibu tidak bisa buang air kecil maupun besar, tidak juga bisa


                                                                                                              12
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94