Page 16 - PPh Pasal 23
P. 16
Penerima Penghasilan Jenis PPh PPh Terutang
Wajib Pajak Luar Negeri PPh Pasal 26 (final) 20% x Jumlah Bruto
Wajib Pajak orang pribadi PPh Pasal 17 ayat (2) huruf c 10% x jumlah Bruto
Koperasi dengan Syarat Tertentu Bukan Objek Pajak -
PT. BUMN/BUMD dengan syarat
Bukan Objek Pajak -
tertentu
Selain penerima no 1-4 PPh pasal 23 (tidak final 15% x jumlah bruto
2. PPh atas Bunga
Pengenaan PPh atas bunga dibedakan sebagai berikut :
a. Bunga yang diterima oleh Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan tarif 20% (dua puluh
persen) bersifat final.
b. Bunga berupa bunga obligasi atau diskonto obligasi yang diperdagangan di bursa efek
Indonesia dikenakan tarif 15% (lima belas persen) bersifat final (dibahas dalam Bab 4-
PPh Pasal 4 ayat (2)).
c. Bunga yang dibayarkan oleh nasabah kepada bank dikecualikan dari pengenaan PPh
(bukan objek pajak).
d. Bunga yang dibayarkan oleh bank kepada nasabah dikenakan tarif 20% (dua puluh
persen) bersifat final (dibahas dalam Bab 4-PPh Pasal 4 ayat (2)).
e. Bunga yang diterima oleh anggota koperasi atas simpanan di koperasi dengan jumlah
tidak melebihi Rp240.000 (dua ratus empat puluh ribu rupiah) sebulan dikecualikan
dari pengenaan PPh (bukan objek pajak).
f. Bunga yang diterima oleh anggota koperasi atas simpanan di koperasi dengan jumlah
melebihi Rp240.000 (dua ratus empat puluh ribu rupiah) sebulan dikenakan tarif 10%
(sepuluh persen) bersifat final (dibahas dalam Bab 4-PPh pasal 4 ayat (2)).
g. Bunga pinjaman selain memenuhi ketentuan huruf a sampai dengan f dikenakan tarif
15% (lima belas persen) (PPh Pasal 23 bersifat tidak final).
13