Page 56 - Bahan Ajar Loyang Mendale_Neat
P. 56
BAHAN AJAR LOYANG MENDALE
DAN LOYANG UJUNG KARANG
Suatu periode pada masa prasejarah yang ditandai dengan
Mesolitikum kemampuan manusia pada masa itu untuk menghasilkan alat litik
seperti Sumateralith. Dari segi pola subsistensi manusia pada
periode ini ditandai dengan eksploitasi terhadap biota marin di
daerah pesisir, sehingga menghasilkan tumpukan sampah kerang
(Shellmiden).
Moluska hewan berbadan lunak, sering bercangkang keras, misalnya siput,
bekicot.
Monofasial Tajaman pada alat litik hanya pada satu sisinya.
Alat litik untuk memotong kerang sebagai kebutuhan konsumsi,
juga dapat digunakan untuk membentuk alat litik dan cangkang
Mortar kerang guna mendapatkan bentuk sesuai dengan yang dibutuhkan.
Suatu periode pada masa prasejarah yang ditandai dengan
kemampuan manusia pada masa itu untuk menghasilkan alat litik
Neolitikum yang telah diupam sedemikian rupa seperti beliung persegi dan
kapak lonjong. Pada periode ini juga manusia telah mampu
membuat tembikar/gerabah.
Teori penyebaran penutur Austronesia melalui jalur timur (Eastern
Route Migration) via Taiwan-Filiphina-Borneo-Sulawesi, dari
Out of Taiwan wilayah yang terkahir tersebut kemudian menyebar ke berbagai
wilayah Indonesia.
Shellmiden Tumpukan sampah kerang yang menggunung sisa aktivitas manusia
prasejarah.
Alat litik dari kebudyaan Hoanbinhian berbahan batuan kerakal
Sumateralith yang diupam pada salah satu bagian sisinya ataupun kedua sisinya.
Teknik gores (incised) Teknik hiasan pada tembikar dengan cara digaris secara vertikal dan
horizontal.
Teknik yang digunakan dengan menekankan suatu benda (tali) pada
Teknik tera tali (cord- gerabah yang masih lunak sebelum dikeringkan dan dibakar,
marked) sehingga akan menghasilkan suatu hiasan garis.
Tembikar Barang (wadah) dari tanah liat yang dibakar.
Penyebaran penutur Austronesia melalui jalur barat via via dataran
WRM (Western Route Asia Tenggara seperti Vietnam, Semenanjung Melayu, memasuki
Migration) wilayah Indonesia bagian melalui Sumatera, kemudian meluas ke
Jawa dan Borneo.
Sistem Penguburan Penguburan langsung yang dilakukan terhadap orang yang sudah
Primer mati
Sistem Penguburan Penguburan kembali yang dilakukan dengan memilih bagian-
Sekunder bagian tulang tertentu.
55