Page 100 - MODUL 12 MIPA
P. 100
1
= √ (∑( − ) )
2
̅
1
=1
Dengan : = dan = 1, 2, 3, … ,
1
2. Ragam dan simpangan baku dari data dalam tabel distribusi frekuensi
Ragam dan simpangan baku sekelompok data dalam daftar distribusi frekuensi dicari
dengan rumus:
1
2
2
= (∑ ( − ̅) )
1
=1
1
2
= √ (∑ ( − ) )
̅
1
=1
Dengan: = nilai tengah kelas interval ke-i
= rata-rata
= frekeunsi kelas interval ke-i
= banyak data
= 1, 2, 3, ...
D. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Tabel/ daftar distribusi frekuensi merupakan satu bentuk penyajian data yang umum/sering
digunakan dalam ilmu statistika, khususnya pada bahasan di tingkat menengah atas.
Menyusun tabel distribusi frekuensi
Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi dari kumpulan data acak, bisa dilakukan langkah-
langkah berikut:
- Menentukan jangkauan (J) data, yakni selisih antara data terbesar (x m) dengan data terkecil
(x n)
= −
- Menentukan banyaknya interval (K) dengan rumus “Sturgess”, yaitu:
= 1 + 3,3 log
Dengan n adalah banyaknya data. Banyak kelas harus merupakan bilangan bulat positif
hasil pembulatan.
- Menentukan panjang interval kelas (I) dengan menggunakan rumus:
=
- Menentukan batas-batas kelas. Data terkecil harus merupakan batas bawah interval kelas
pertama atau data terbesar adalah batas atas interval kelas terakhir.
- Memasukan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dan menentukan nilai frekuensi setiap
kelas
Istilah dalam daftar distribusi frekuensi
- Kelas interval : Data yang tersajikan dalam bentuk range: a – b. Contoh 16 – 25 (data 16
sampai data 25)
- Frekuensi : Banyaknya data pada setiap kelas interval
- Batas kelas : Dari bentuk umum kelas interval a – b, maka batas kelas bawah(BKB) = a
dan batas kelas atas (BKA) = b
Modul Matematika Wajib 12 | 90