Page 12 - Konflik Bersejarah Runtuhnya Hindia Belanda (Nino Oktorino) (Z-Library)
P. 12

2



          R
                 Hindia Timur Belanda yang memiliki sumber kekayaan
                 alam yang besar itu.
                   Di Hindia Belanda, berita mengenai penyerbuan dan
                 pen dudukan Negeri Belanda mengundang berbagai ma-
          UNTUHNY
                 cam reaksi di kalangan penduduk negeri itu. Pada hari
                 pe nyer buan, Gubernur Jenderal Jhr. Mr. A.W.L. Tjarda
                 van Star kenborgh Statchouwer mengumumkan keadaan
                 darurat bagi Hi ndia B elanda. Salah satu tindakan pertama
                 yang diambil pemerintah kolonial ber kaitan dengan hal itu
                 adalah melakukan tindakan balasan terhadap orang-orang
                 Jerman. Konsulat jenderal Jerman di Batavia diduduki oleh
          A HINDIA BELAND
          A
                 polisi. Demikian pula dengan gedung Asosiasi Jerman dan
                 berbagai gedung per kantoran Jerman lainnya di seluruh
                 Hindia Belanda.
                   Kapal-kapal Jerman yang sedang berlabuh di Sabang,
                 Emmahaven (Te luk Bayur), Batavia, Makassar, dan
                 Manado, segera diciduk oleh pasukan keamanan Belanda.
                 Di Tanjung Priok, seorang ahli mesin Jerman berusaha
                 me lepaskan diri dari pengawalnya agar dapat turun ke
                 kamar mesin sambil berteriak, ”Saya harus turun ke sa
                 na!” Namun tindakannya dihentikan oleh seorang anggota
                 Angkatan Laut yang tegap, yang mendorong orang Jerman
                 itu kembali seraya berkata, ”Anda boleh turun ke sana
                 tetapi hanya sebagai mayat!” Dengan kekecualian kapal
                 Sophie Rickmers yang mengangkut bahan peledak dan
                 berhasil lolos dari pelabuhan Sabang, seluruh kapal Jer-
                 man yang berjumlah 21 buah itu berhasil disita sementara
                 900 pelautnya ditawan.
                    Di seluruh Hindia Belanda, di bawah kata sandi ”Berlin”,
                 polisi menang kapi dan menahan orang-orang Jerman
                 yang hidup terpencar-pencar. Bebe rapa di antara mereka
                 me mang merupakan pengikut Nazi, tetapi kebanyakan
                 me rupakan orang-orang biasa yang tidak mengerti politik
                 atau, bahkan, me rupakan penentang rezim Hitler. Akan
                                                                                   001/I/15 MC
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17