Page 12 - SISTEM PENCERNAAN OK
P. 12

Biologi Info











































                                          Minyak Jelantah





  Minyak   yang   telah   digunakan   untuk   menggoreng   atau   dipanaskan   akan   mengalami   perubahan   kimiawi   yang
  tampak  dengan  munculnya  peroksida.  Kadar  peroksida  menggambarkan  tingkat  perubahan  kimiawi  minyak.  Bila
  pemanasan   dilakukan   berulang-ulang   pada   suhu   tinggi,   seperti   umumnya   minyak   jelantah,   proses   perubahan
  minyak akan bertambah cepat


  Ketika   pertama   kali   digunakan   untuk   menggoreng,   kadar   peroksida   minyak   adalah   12.   Angka   ini   akan   naik
  menjadi   12,3   pada   penggunaan   kedua   dan   25,9   pada   penggunaan   keempat.   Produk   oksidasi   minyak   goreng
  selain  menghasilkan  perubahan  fisik  minyak  yang  ditandai  dengan  warna,  rasa  dan  bau,  juga  dapat  merugikan
  kesehatan.  Untuk  mengetahui  kandungan  lemak  pada  minyak  jelantah  bisa  dilakukan  antara  penelitian  dengan

  menggunakan  minyak  kedelai.  Ukuran  yang  dipakai  adalah  tingkat  iodium.  Semakin  tinggi  angka  iodium  semakin
  rendah   kandungan   lemak.   Angka   iodium   minyak   kedelai   sebelum   dipanaskan   adalah   127.    Setelah   minyak
  digunakan   2   kali   untuk   menggoreng   ayam   selama   60   menit   pada   suhu   180   ternyata   angka   iodiumnya   turun
  menjadi   116.   Angka   iodium   akan   menurun   hingga   mencapai   96   ketika   minyak   telah   digunakan   untuk   keempat
  kalinya.   Penentuan   suhu   setinggi   180   derajat   tersebut   berdasarkan   kebiasaan   yang   dilakukan   rumah   tangga
  dalam menggoreng ayam. Bila digoreng pada suhu di atas 180 derajat, ayam akan gosong


  Pemanasan   pada   suhu   tinggi   juga   merusak   minyak   goreng   yang   banyak   mengandung   asam   lemak   tak   jenuh
  ganda.   Ketika   berkali-kali   digunakan   dalam   suhu   tinggi,   asam   lemak   tak   jenuh   ganda   juga   akan   teroksidasi
  sehingga  membentuk  lipid  peroksida  yang  dapat  merusak  sel  tubuh.  Selain  dapat  menurunkan  kadar  kolesterol
  dalam   darah,   asam   lemak   tak   jenuh   juga   mengandung   vitamin   E   yang   bisa   berfungsi   sebagai   antioksidan.
  Pemanasan dalam suhu tinggi, menyebabkan vitamin E yang ada bisa rusak atau cenderung berkurang.
                                                                                                               12
     Sumber. Media Elektronik
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17