Page 24 - PowerPoint Presentation
P. 24

B A B   2      Neurotransmitter          14



                                                                           Implikasinya pada penyakit
            Neurotransmiter            Lokasi                Fungsi
                                                                                     Jiwa

            Neuropeptida
                              Hipotalamus , talamus, Fungsi modulasi Modulasi aktivitas dopa-
                              struktur limbik dan ba- (mengatur) nye- min oleh opiod peptida
              Endorfin &      tang otak, enkedalin ju- ri dan mengura- dapat menumpukkan ber-
               Enkefalin      ga    ditemukan    pada ngi      peristaltik bagai ikatan terhadap ge-
                              traktus gastrointestinal  (enkefalin)       jala skizofrenia


                              Hipotalamus     struktur Fungsi:    penga- Menurunkan derajat korea
                              limbik   otak   tengah, turan nyeri         hutington
                              batang otak, talamus,
              Substansi P     basal    ganglia,   dan
                              medula spinalis, juga
                              ditemukan pada traktus
                              gastrointestinal    dan
                              kelenjar saliva
                              Korteks serebral, hipo- Fungsi:     meng- Menurunkan derajat pe-
                              kampus, talamus, basal hambat pelepa- nyakit alzeimer, mening-
                              ganglia, batang otak, san        norepine- katkan derajat korea hu-
                              medula spinalis           frin,   merang- tington
             Somatostatin
                                                        sang pelepasan
                                                        serotonin,   do-
                                                        pamin dan ase-
                                                        til kolin
            Beberapa     neurotransmitter    merupakan      yang     berperan     penting     dalam
         penstimulus      dan      digunakan      untuk     menciptakan     perilaku   dan     emosi
         menghasilkan sinyal saraf di sel postsinaps.       seseorang   menjadi    termotivasi   dan
         Umumnya yang menggunakan penstimulus               bahagia (Berridge, et al., 2009).   Pada
         neurotransmitter di sistem saraf pusat yakni       manusia,         serotonin        adalah
         glutamate pada otak dan aspartate pada             neurotransmitter  yang    digunakan   di
         sumsum tulang belakang. Neurotransmitter           seluruh bagian tubuh dan berdampak
         lainnya merupakan penghambat dan penekan           pada penentu suasana hati, kecemasan,
         berbagai respon pada sel postsinaps. Umumnya       pola tidur, nafsu makan, suhu tubuh,
         yang       menggunakan        neurotransmitter     perilaku   makan,    perilaku    seksual,
         penghambat pada CNS atau sistem saraf pusat        aktivitas tubuh, dan aktivitas pencernaan
         adalah asam gamma-aminobutirik atau gamma-         (Bettie & Smith, 2008). Prostaglandin
         aminobutyric acid (GABA) pada otak dan glisin      merupakan    vasodilator  yang   bekerja
         pada sumsum tulang belakang. Beberapa              untuk menghambat agregasi trombosit
         neurotransmitter yang umum diketahui dari          darah, dan melalui peran vasodilatasinya,
         100    neurotransmitter   diantaranya   adalah     prostaglandin   turut  berperan   dalam
         dopamin, serotonin, histamin, prostaglandin        inflamasi, dimana prostaglandin disintesis
         dan beta-endorfin (Saladin, 2014). Pada otak,      di dinding pembuluh darah dan melayani
         dopamin berfungsi sebagai neurotransmitter         fungsi fisiologis untuk mencegah peng-
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29