Page 107 - LAYOUT_KUMPULAN_CERPEN_160222_Neat
P. 107
“Lagi pula, zaman sekarang ini mau berobat ke manalah?
Ke mana-mana pergi yang ada cuma pasien Covid-19. Yang ada
nanti ujung-ujungnya aku ini divonis positif Covid-19, padahal
aku kan cuma demam biasa, cuma kecapean,” lanjut Haidar.
“Udah ke luar sana. Aku mau tidur aja.”
Haidar melihat wanita itu menghela napas panjang sebelum
akhirnya ia melangkah ke luar kamar meninggalkan dirinya yang
masih berkurung di dalam selimutnya. Ia tahu istrinya itu mudah
khawatir ketika melihat kondisinya sedang tidak sehat seperti
sekarang, namun ia merasa masih belum perlu untuk melakukan
pengobatan medis ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
di daerah tempat mereka tinggal karena sebetulnya ia hanya
kurang istirahat.
Sepeninggal istrinya, ia memiringkan posisi tubuhnya. Ia
memejamkan kembali kedua matanya dan mencoba untuk tidur
di antara denyut nyeri di kepalanya yang masih terasa.
“Pemeriksaannya minggu depan ya, Pak. Tolong disiapkan
segala sesuatu yang diperlukan oleh BPK,” terngiang ucapan
sekretaris dinas yang memanggilnya minggu lalu. Kala itu, ia
mendapat informasi bahwa sekolah yang dipimpinnya terpilih
menjadi sampel pemeriksaan kinerja oleh Badan Pemeriksa
Keuangan atau BPK.
Bersama-sama dengan pengawas pembina, mereka
mempelajari daftar dokumen dan data yang diperlukan
Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK” 95